Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bikin waswas. Terutama, bagi pekerja ‘aspal’ seperti ojek online atau ojol. Himpitan ekonomi hari ini jadi kenyataan yang terus menekan.
ADE GUSTIANA, Cirebon
“PASTINYA memberatkan lah buat kami para ojol. Apalagi sekarang orderan ojek online menurun, kebutuhan sembako dan lain-lain naik semua,” tutur Risda Lestiani, pelaku ojol perempuan, seputar rencana kenaikan harga BBM.
Presiden Joko Widodo sendiri menegaskan tidak akan ragu memutuskan terkait harga BBM. Kata Presiden, keputusan konkret akan diambil jika kas keuangan negara sudah tak lagi mampu menahan beban subsidi yang begitu besar. Kenaikan BBM subsidi rencananya diumumkan pekan ini oleh Presiden.
Sementara di lapangan, baik di Kota/Kabupaten Cirebon, antrean mengisi Pertalite di SPBU tak bisa dihindarkan setiap harinya. Itu, sejak pemerintah menaikkan harga Pertamax dari Rp9 ribu menjadi Rp12.500 per liter. Di antara SPBU, tak jarang kehabisan stok Pertalite lebih cepat dari biasanya.
Risda yang merupakan sekretaris Keluarga Besar Ojek Online Roda 2 Cirebon Raya (KBOCR) menuturkan sebab orderan ojol sepi karena banyak aplikator lain berlomba-lomba menawarkan promo harga murah.
Serta pengaruh daya beli masyarakat yang menurun karena naiknya harga kebutuhan pokok. “Kemudian, bisa juga karena sudah banyaknya driver ojek online,” terang wanita yang biasa dipanggil Lesti itu kepada Radar Cirebon kemarin.
Lesti menggunakan BBM jenis Pertalite. Dikatakan, untuk kebutuhan sehari-hari sebagai ojol, ia merogoh kocek Rp20 ribu per hari. Tentu akan semakin tinggi jika Pertalite jadi dinaikan. Sementara pendapatan yang diperoleh, imbuh Lesti, tak bertambah bahkan menurun karena orderan sepi.
“Semoga pemerintah bisa mempertimbangkan kebijakan lainnya agar pendapatan ojol tidak semakin tergerus,” tukasnya.
Riyan S, ojol yang biasa beroperasi di Kota Cirebon, juga menganggap rencana naiknya harga BBM sebagai persoalan baru. Sebab, menurutnya, Pertalite sudah sebagai kebutuhan utama ketika bekerja. “Kalau naik ya mau gimana. Ngga banyak yang bisa dilakukan, tapi yang pasti akan semakin susah,” terang laki-laki 29 tahun tersebut.