JAKARTA- Narasi pelecehan seksual yang disebut-sebut dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati saat di Magelang mengemuka lagi. Dugaan pelecehan seksual itu disebut menjadi pemicu Ferdy Sambo marah dan membunuh Brigadir J. Terkait ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diingatkan DPR jangan sampai kena prank lagi.
Anggota Komisi III DPR RI Supriansa termasuk salah satu wakil rakyat yang mengingatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya jangan sampai kena prank lagi saat mengusut pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Sebelumnya, Jenderal Sigit dinilai sudah kena prank oleh Irjen Ferdy Sambo yang menyusun skenario kematian Brigadir J akibat baku tembak dengan Bharada E. Belakangan, Kapolri Jenderal Listyo akhirnya “meralat” narasi baku tembak yang dirancang mantan kadiv Propam Polri tersebut.
Eks Kabareskrim itu menyebut Brigadir J tewas akibat dieksekusi oleh Richard Eliezer atau Bharada E atas perintah Irjen Ferdy Sambo. Supriansa menganggap polisi bisa saja kena prank lagi saat mengusut kasus tewasnya Brigadir J. Sebab, belakangan muncul narasi insiden pelecehan seksual di Magelang, Jawa Tengah, yang diduga dilakukan Brigadir J kepada istri Irjen Sambo, Putri Candrawati.
Irjen Sambo yang menerima laporan dari istrinya tentang kejadian di Magelang, marah sehingga merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J. “Jangan sampai ini menjadi prank kedua, prank jilid dua,” kata Supriansa kepada Kapolri Jenderal Listyo saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).
Supriansa menyinggung tentang petuah pendahulu soal seseorang jangan mudah percaya kepada pihak yang sudah berbohong. Diketahui, kasus baku tembak menjadi skenario palsu rancangan Irjen Ferdy Sambo, sedangkan pelecehan seksual di Magelang, Jawa Tengah, muncul melalui keterangan alumnus Akpol 1994 tersebut. “Kalimat bijak mengatakan begini, satu kali orang berbohong, hari besok ketika dia berkata benar, bisa menganggap jangan sampai dia berbohong lagi,” ujar Supriansa.
Sejatinya motif pembunuhan Brigadir J sampai sekarang belum terang. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak mau mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. “Kapolri bilang tunggu sampai di persidangan. Apa yang terjadi dengan motif kasus ini membuat masyarakat menunggu,” kata anggota Komisi III DPR RI Adies Kadir dalam forum yang sama.