CIREBON- Seorang oknum polisi di Cirebon diadukan ke institusinya sendiri. Sang oknum diadukan atas dugaan pemerkosaan terhadap anak sambung atau anak tiri. Korban masih 11 tahun. Terlapor merupakan anggota Polres Cirebon Kota (Ciko), sementara kasusnya diadukan ke Polresta Cirebon sesuai lokasi kejadiannya.
Ibu korban sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Polresta Cirebon. Hingga kemarin pelaku masih belum ditahan. Sementara sebagai pelengkap barang bukti, keluarga melakukan visum area kemaluan di 2 rumah sakit: RS Ciremai dan RS Sidawangi.
Ibu korban mengatakan, pelecehan seksual dilakukan selama setahun terakhir. Saat malam hari. Kala si ibu sedang tertidur. Ia tak pernah memergoki langsung. Kecuali mendengar keterangan dari korban. Peristiwa ini membuat anak kelas 6 SD itu trauma.
Termasuk ketika bertemu dengan laki-laki seusia atau mirip ayah tirinya tersebut. Kemarin sore, korban dan sang ibu dimintai keterangan lanjutan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Cirebon. Terkait dugaan kekerasan dan pencabulan. Proses hukum berlanjut ke penyidikan. Aduan ditindaklanjuti menjadi laporan polisi (LP).
Sementara itu, dari pengakuan korban yang didapatkan, selain pemerkosaan, juga terjadi tindak kekerasan yang terjadi pada Senin (22/8). Korban yang berusia 11 tahun dijambak hingga bagian kepalanya terasa perih saat sedang keramas.
Setelah kejadian itu, ibu korban menanyakan kepada anaknya dan mengakui bahwa seringkali menerima tindakan kasar. Selain itu, dalam pengakuannya korban diperkosa setelah keluarga tersebut baru pindah ke rumah baru.
“Dibekap, jadi tidak bisa teriak. Tidak berani lapor ke ibu, karena diancam akan dihajar,” kata korban. Korban bahkan sempat ditampar saat menolak untuk menjadi pelampiasan nafsu ayah sambungnya itu.
SUDAH CURIGA
Sementara ayah kandung korban baru mengetahui peristiwa yang dialami anaknya kemarin. Ia bertemu langsung dengan sang anak di RS Ciremai ketika akan melakukan visum.
Tangis pecah dari sang ayah. Kepada Radar Cirebon, ia mengatakan, sudah menaruh curiga terhadap ayah sambung anaknya tersebut. “Setiap tahun mendekati lebaran, biasanya saya selalu diizinkan ketemu dengan anak saya. Tapi lebaran tahun ini, selalu tidak diizinkan dengan berbagai alasan,” katanya.