Tak hanya Indonesia, tapi sepak bola seluruh dunia berduka. Peristiwa memilukan terjadi usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10).
=============
JUMLAH korban meninggal dunia masih simpang siur. Ada yang menyebut 182 jiwa. Tapi versi pihak kepolisian yang disampaikan pada Minggu malam (2/10) disebutkan bahwa jumlah korban meninggal dunia 125 orang dan korban luka-luka tercatat 323 orang.
Setelah peristiwa itu, Presiden Jokowi langsung memberikan keterangan pers. Pertama, Kepala Negara menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi di Kanjuruhan itu.
“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 (data diralat kepolisian 125 orang) orang saudara-sudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya dari Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (2/10).
“Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik,” imbuh Presiden Jokowi.
Dia juga telah memerintahkan Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan dan prosedur pengamanan penyelenggaraan sepak bola di Tanah Air.
Secara khusus, Presiden meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas kejadian ini. Dia juga meminta Liga 1 dihentikan sementara.
Di akhir pernyataannya, Presiden sangat menyesalkan terjadinya tragedi tersebut dan berharap agar kejadian ini merupakan tragedi terakhir dalam sepak bola Indonesia. “Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama,” tandasnya.
Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut hadir di Malang dan menyampaikan ucapan duka yang sangat mendalam atas insiden tersebut. Menindaklanjuti arahan Presiden, pihaknya bersama dengan tim akan melaksanakan pengusutan terkait dengan proses penyelengaraan dan pengamanan.
Kapolri telah mengajak tim dari Mabes, terdiri dari Bareskrim Polri, Propam, Pusdokes, Inafis, hingga Puslabfor untuk melakukan langkah-langkah terkait dengan pendalaman terhadap investigasi yang dilakukan oleh Polri. Bahkan untuk tahap awal, tim DVI sudah bekerja untuk memastikan terkait identitas korban yang meninggal.