“Tadi hasil verifikasi terakhir dengan data yang ada di Dinkes baik kabupaten maupun kota terkonfirmasi yang meninggal jumlahnya dari awal diinformasikan 129, saat ini data terakhir dari hasil pengecekan DVI dan verifikasi dengan dinas kesehatan jumlahnya 125, karena ada yang tercatat ganda,” tegasnya.
Kemudian juga, Polri pun akan melakukan langkah-langkah lanjutan dengan tim DVI dan tim penyidik untuk mendalami lebih lanjut agar proses investigasi bisa dilakukan secara tuntas dan nanti hasilnya dapat disampaikan ke seluruh masyarakat.
“Langkah-langkah saat ini sedang kita lakukan termasuk pengumpulan data-data di TKP, CCTV untuk mengetahui secara lengkap. Tentunya perkembangan-perkembangan yang ada, akan kita sampaikan. Yang jelas kami akan serius dan mengusut tuntas,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mendalami terkait SOP dan tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh Satgas ataupun tim pengamanan yang melaksanakan tugas pada saat pelaksanaan pertandingan. Tentunya, kata Listyo, tahapan-tahapan yang ada tersebut semuanya akan dilaksanakan audit mendalam.
“Kami juga mendapatkan informasi-informasi terkait adanya upaya-upaya penyelamatan terhadap pemain dan official dari Persebaya, dan juga pemain serta official dari Arema. Semuanya akan kita dalami. Dan ini menjadi satu bagian yang kita akan investigasi secara tuntas,” katanya.
“Baik dari penyelengara, dari segi pengamanan, dan tentunya pihak-pihak yang memang perlu kita lakukan pemeriksaan untuk menuntaskan dan memberikan gambaran terkait dengan peristiwa yang terjadi dan tentunya siapa yang nanti harus bertanggungjawab di dalam proses yang kami lakukan,” lanjutnya.
Senada, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengungkapkan pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah, termasuk menerjunkan tim dari PSSI di Malang untuk melakukan investigasi tentang pelaksanaan pertandingan yang dilakukan oleh panitia lokal dari Arema FC. Serta mengambil langkah langsung yakni sanksi terhadap Arema FC.
“Kami langsung mengambil langkah yang pertama adalah sudah dipasikan Arema tidak boleh lagi bermain di homebase-nya di Kajuruan selama musim ini. Kemudian satu minggu ke depan akan sementara juga dihentikan (Liga 1, red),” tuturnya.
Sementara itu, Pemprov Jawa Timur juga sudah mulai mencicil memberikan santunan takziah kepada ahli waris korban yang meninggal. Masing-masing dari Pemprov Rp10 juta. “Kalau warga Kota Malang maka dari Pemkot Malang juga Rp10 juta. Jika warga Pemkab Malang dari Pemkab Malang juga Rp10 juta, dan dari Bank Jatim Rp5 juta. Kami sudah mencicil sejauh yang kami bisa menjangkau. Dan untuk yang luka berat kami memberikan tambahan untuk keluarga sebesar Rp5 juta,” tutupnya. (jrl/cr3/jpnn)