SW hilang kontak dengan pelaku. Nomor handphone yang pernah saling tukar tak lagi tersimpan di ponsel. Beberapa kali SW ada niatan untuk datang langsung ke rumah pelaku di Pabuaran. “Rencana, abis lebaran kemarin (tahun ini) ingin berkunjung ke rumah yang ngasuh (pelaku), tapi ada acara lain. Jadi batal lagi ingin mau ke situ,” pungkas SW.
Ketua KPAID Kabupaten Cirebon Fifi Sofia mengatakan untuk sementara ibu dan anak itu tinggal di rumah aman KPAID. Yakni untuk melakukan pendekatan dan menumbuhkan ikatan batin ibu dan anak. Setelah itu, R rencananya akan dibawa ke Boyolali di kediaman adik SW atau bibi daripada R. Sementara SW kembali bekerja di Jakarta.
Sebelumnya, ramai di pemberitaan kasus penganiayaan anak angkat terjadi di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon. Sejumlah luka diderita bocah berusia 6 tahun tersebut.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon, Hj Fifi Sofiah mengatakan, kasus penganiayaan anak di Pabuaran sudah ditangani Unit PPA Sat Reskrim Polresta Cirebon.
Sementara korban penganiayaan yakni anak yang berusia 6 tahun, telah dievakuasi dari rumah terduga pelaku di Pabuaran ke rumah aman KPAID Kabupaten Cirebon. Namun, menurut Bunda Fifi -sapaan akrabnya- orang tua kandung dari korban hingga kini belum diketahui keberadaannya.
“Pelaku ini mengaku dititipi anak oleh orang tua kandung korban dan ada surat penyerahannya,” kata Bunda Fifi, Sabtu malam (17/9). Diungkapkan Bunda Fifi, bahwa pelaku mengangkat korban sebagai anak angkat. Tetapi, dalam kesehariannya kerap emosi dan melakukan penganiayaan. Pengakuan sementara dari pelaku, tindakan kekerasan tersebut dilakukan karena anak tersebut nakal dan sulit diatur.
Atas tindakan kekerasan dan penganiayaan pada anak angkat itu, pelaku kini diamankan dan diperiksa di Unit PPA Sat Reskrim Polresta Cirebon, setelah sempat dibawa ke Polsek Pabuaran. “Jadi anak ini diserahkan oleh orang tua kandungnya ke ibu TC. Kemudian sudah menjadi anak angkat. Tapi diduga ada tindak kekerasan kepada korban,” kata Fifi.
Menurut Fifi, korban kini dalam kondisi demam. Diduga karena luka di bagian kepala yang dalam proses penyembuhan. Tidak hanya itu, di bagian tubuh lain juga terdapat bekas luka. “Di dekat telapak tangan ada luka seperti bekas disundut rokok. Di tangan juga ada bekas luka. Kata ibu angkatnya, anak ini nakal. Sehingga membuat dia emosi,” tuturnya.