Walikota Cirebon Nashrudin Azis merespons kritik dan saran warga soal penanganan banjir. Azis menegaskan pihaknya tak berhenti berbenah. Selalu terus berikhtiar melakukan perbaikan.
==============
SELASA malam itu (25/10) Azis turun ke beberapa lokasi banjir. Salah satunya di Kelurahan Pekiringan. Azis ingin memastikan jajarannya telah bekerja, terutama mengevakuasi warga yang terdampak banjir.
Azis sendiri memosting aktivitas pantau banjir itu di akun Instagram pribadinya. Di sana, warga pun silih berganti berkomentar. Terutama soal langkah dan penanganan banjir.
“Banjir terjadi di sejumlah titik di Kota Cirebon kemarin sore sampai malam, selama beberapa jam. Kondisi ini seiring dengan curah hujan tinggi dan berdurasi cukup lama. Saya tinjau langsung ke beberapa wilayah yang terdampak. Salah satunya wilayah Pekiringan, Kecamatan Kesambi. Saya koordinasikan langsung dengan lurah, camat, kepala BPBD, dan instansi terkait lainnya untuk penanganan cepat dan tepat,” ujar Azis.
Salah satu penekanan Azis kepada jajarannya adalah langkah evakuasi warga yang rumahnya terdampak, terutama lansia, anak-anak, dan ibu-ibu. “Memastikan keamanan dan keselamatan mereka juga amat penting,” katanya.
Terkait normalisasi sungai, Azis mengatakan beberapa sungai maupun drainase sebenarn ya sudah dilakukan normalisasi. Tapi, kata Azis, debit air hujan kali ini tinggi dan mengakibatkan banjir di sejumlah titik, meski setelah hujan reda tak lama kemudian surut.
Ia menegaskan selalu terbuka menerima kritik dan saran dari masyarakat. “Kami tidak akan berhenti berikhtiar untuk melakukan perbaikan. Kami juga terbuka atas kritik dan saran dari warga Kota Cirebon, sepanjang untuk kebaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan,” terang Azis.
Terpisah, tokoh Cirebon yang juga mantan Sekda Kota Cirebon Hasanudin Manap menilai drainase Kota Cirebon tak seburuk yang diperkirakan.
Banjir kemarin, kata Hasanudin Manap, disebabkan faktor alam yang sulit dicegah. Yakni, hujan lebat dengan durasi cukup lama. Serta air pasang di laut Cirebon. “Jadi air yang seharusnya mengalir ke laut, berbalik ke kota,” tuturnya kepada Radar, kemarin.
Ia mengakui masih ada kekurangan. Namun bukan sesuatu yang dianggap fatal. Pun terjadi banjir, imbuhnya, hanya beberapa saat saja. “Banjir 2 jam, paling lama 3 jam,” tukasnya.