CIREBON- Walikota Cirebon Nashrudin Azis mulai hitung-hitung anggaran untuk mengatasi persoalan banjir. Salah satunya mengkalkulasi ulang anggaran sekitar Rp17 miliar untuk rencana perbaikan drainase dan trotoar Jalan Kartini-Siliwangi; dialihkan ke lokasi lain yang mendesak untuk diperbaiki.
Sejak kemarin Azis telah memerintahkan tim teknis di Dinas PUTR untuk mengkaji kemungkinan plan B, yakni mengalihkan anggaran perbaikan drainase dan trotoar Jl Kartini-Siliwangi untuk kebutuhan perbaikan drainase di lokasi lainnya yang menjadi langganan banjir saat hujan dengan intensitas tinggi.
“Sedang dikaji oleh tenaga ahli apa bisa selesai atau tidak (proyek drainase trotoar Kartini-Siliwangi, red). Plan B-nya, drainase (perbaikan di lokasi langganan banjir, red) ini menjadi sesuatu yang penting, karena banjir saat ini diakibatkan drainase yang sudah mulai berkurang fungsinya,” terang Azis, kemarin.
Menurutnya, dari hasil kajian tersebut nanti muncul opsi-opsi apakah akan dikerjakan separuh sisinya dulu, kanan dulu, atau kiri dulu. Atau opsi lainnya yang tidak hanya dapat melaksanakan proyek sesuai perencanaan, tapi juga bisa memperbaiki drainase untuk meringankan dampak potensi banjir di ruas jalan yang jadi langganan. “Keinginan saya sebagai kepala daerah, proyek drainase harus diselesaikan. Kalau tidak keburu, akan dibagi pekerjaannya apakah drainase dulu atau jalan dulu,” sebutnya.
Walikota berharap pekan ini sudah hasil kajiannya sehingga bisa segera dilelang. “Yang jelas, dana yang Rp17 miliar itu harus terserap hingga akhir tahun. Bisa dengan variasi antara drainase dulu, atau jalan dulu semua,” kata Azis.
Tapi, ia menegaskan bahwa perbaikan drainase adalah kebutuhan pokok, di mana banyak drainase yang sudah puluhan tahun tidak diperbaiki. “Buktinya drainase Siliwangi setelah diperbaiki, kondisinya sekarang mendingan,” terangnya.
Pada kesempatan sebelumnya, Azis mengatakan bahwa beberapa sungai maupun drainase sebenarnya sudah dilakukan normalisasi. Tapi, kata Azis, debit air hujan tiga hari lalu tinggi dan mengakibatkan banjir di sejumlah titik.
Azis sendiri menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka menerima kritik dan saran dari masyarakat. “Kami tidak akan berhenti berikhtiar untuk melakukan perbaikan. Kami juga terbuka atas kritik dan saran dari warga Kota Cirebon, sepanjang untuk kebaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan,” terang Azis.