Jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur, Senin (21/11), terus bertambah. Update hingga tadi malam pukul 23.30 WIB, korban meninggal mencapai 162 orang. Mayoritas anak-anak. Dan hari ini, proses pencarian korban akan terus dilakukan.
==============
GEMPA bumi dengan magnitudo (M) 5,6 itu berpusat di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin (21/11) pukul 13.21 WIB.
Hingga tadi malam, sebagaimana data yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, tercatat total korban meninggal dunia mencapai 162 orang dan korban luka berat sebanyak 326 orang.
Data itu disampaikan Ridwan Kamil saat jumpa pers di Pendopo Bupati Cianjur tadi malam. “Mohon maaf saya sampaikan berita buruk, korban meninggal kejadian gempa 162 orang dan 326 luka berat yang didominasi patah tulang hingga luka akibat benturan,” terang Gubernur Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil juga menyampaikan data warga yang harus mengungsi. Jumlahnya mencapai 13.784 jiwa. Sedangkan bangunan rusak mencapai 2.000 unit. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan pengungsi dibagi dalam belasan posko pengungsian yang dibangun di berbagai wilayah yang terdampak.
Ridwan Kamil sendiri sudah meninjau langsung korban gempa di RSUD Sayang Cianjur. Ia memastikan bantuan logistik sudah dikerahkan. “Tim Unit Reaksi Cepat BPBD Jabar pun sudah dikirimkan. TNI dan Polri sudah dikerahkan untuk mendata dan membantu korban gempa. Mohon doa bersama untuk para korban,” kata Kang Emil.
Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pihaknya sudah mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi terdampak gempa bumi Cianjur. “Ini dalam rangka mempercepat penanganan darurat pascagempa,” kata Suharyanto, tadi malam.
Tadi malam, lanjut eks Danpaspampres itu, BNPB juga telah mendirikan 47 tenda pengungsi untuk mendukung kebutuhan darurat warga terdampak. Selain itu, sudah disiapkan bantuan logistik berupa sembako dan barang pemenuh kebutuhan utama senilai Rp500 juta.
Dia mengatakan rumah warga yang alami kerusakan berat, sedang, maupun ringan akan diberikan bantuan dari pemerintah. “Rumah yang alami kerusakan akan dibangun kembali oleh pemerintah,” katanya.
Terpisah, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan kekhawatirannya terkait korban bencana gempa yang terjadi di Cianjur. Risma khawatir masih ada korban tertimpa reruntuhan yang belum mendapat pertolongan. Karena itu, Risma menginstruksikan agar Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari sejumlah daerah terjun ke Cianjur untuk membantu korban gempa.