Namun jika moms tidak memiliki akses ke lemari es atau freezer, simpan ASI sementara di dalam cooler bag atau pendingin berinsulasi dengan kompres es (cooler box).Â
- Beri Label pada Wadah ASI Perah
Tempelkan label yang sudah ditulisi tanggal dan penyimpanan pada setiap wadah, agar ibu mudah mengingat waktu penyimpanan.
Dahulukan memberi ASI yang lebih dulu disimpan kepada bayi. Jika ibu menitipkan anak di fasilitas penitipan bayi, tambahkan nama bayi pada label agar tidak tertukar dengan bayi lainnya.
Baca Juga:Lucunya Si Kokom, Kucing yang Baru Saja Diangkat Pegawai Kementrian PUPRWow, Segini Gaji dan Tunjangan yang Diterima PNS
- Perhatikan Kebersihan Tempat Penyimpanan
Membersihkan tempat ASI juga sangat penting untuk mencegah masuknya kuman dan bakteri ke tubuh bayi. Bakteri berbahaya bisa berkembang cepat di dalam susu sehingga bisa membahayakan bayi.Â
Ingat, bayi yang berusia di bawah satu tahun masih belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang optimal sehingga mereka akan lebih mudah sakit. Jadi, upaya mensterilisasi tempat penyimpanan ASI dapat mencegah bayi terkena penyakit.
Berikut yang perlu moms lakukan dalam menjaga kebersihan tempat penyimpanan ASI:
- Cuci tempat penyimpanan ASI dengan air hangat dan sabun khusus yang aman untuk bayi.
- Rebus tempat ASI yang sudah dicuci bersih dalam air mendidih selama 5-10 menit untuk membuatnya benar-benar steril. Kini juga sudah ada alat sterilisasi elektrik yang lebih praktis digunakan.
- Perhatikan daya tahan kemasan terhadap panas. Hindari merebus tempat berbahan plastik, karena hanya plastik yang berlabel BPA-free yang aman jika terkena panas. Hati-hati juga ketika melakukan sterilisasi pada botol kaca, karena mudah pecah