Dalam rilisnya Lunch Actually menyebutkan bahwa 58 persen orang Indonesia belum kencan selama setahun terakhir.
Yang dimaksud warga Indonesia itu adalah kawula mudanya. Mayoritas anak mudah lebih senang menjomblo alias tanpa pasangan.
Apa penyebabnya? Survei tifak menyebut secara rinci. Hanya, sebagian besar keinginan para jomblo itu belum menemukan cinta dan pasangan.
Baca Juga:Makam Kakek Luna Maya di Cirebon, Banyak Jenderal Dimakamkam di Makam KroyaPBNU: Aksi Lone Wolf Jadi PR Besar, Tidak Mudah Dideteksi
Selain itu juga para jomblo masih menghadapi banyak tantangan ketika berkencan dan mencari seseorang yang spesial bagi mereka.
Bahkan Indonesia dengan 58% jomblo tidak pernah berkencan pertama dalam kurun waktu 12 bulan terakhir merupakan yang tertinggi kedua.
Hal itu dari hasil semua negara yang Lunch Aktually survei. Yakini Singapura, Malaysia, Hong Kong, Thailand, dan Taiwan.
Hanya tidak disebutkan negara mana yang terbesar prosentase para jomblo yang tidak berkencan selama setahun lalu.
Fakta ini bukan sembarangan. Hal ini mengingat Lunch Actually melakukan survei dengan 350 jomblo di Indonesia untuk tahun 2022.
Survei ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru tentang lingkup kencan, perilaku, situasi keuangan, dan prioritas hidup para jomblo.
Tidak hanya itu, Lunch Actually juga menemukan bahwa 65% jomblo yang ikut survei masih percaya bahwa laki-laki yang harus membayar untuk kencan.
Sebagai perbandingan, 24% jomblo setuju untuk split bill atau membayar sendiri-sendiri.
Baca Juga:Wilayah Cirebon Siaga, Polisi yang Jaga Tak Boleh SendirianTeroris Tembus Penjagaan Mabes Polri
“Setelah meredanya situasi dari pandemi tahun ini, muncul juga tantangan bagi sebagian besar dari kita, karena kita saat ini menghadapi ketidakpastian dalam masalah ekonomi.”
Namun ternyata survei kami menunjukkan bahwa bagi sebagian besar single di Indonesia, kenaikan harga tidak begitu berdampak pada kehidupan kencan mereka,” kata Violet Lim, CEO dan Co-Founder dari Lunch Actually.
Violet juga mengungkapkan data bahwa para jomblo ingin menemukan pasangan pada tahun 2023 ini.
“Banyak single di Indonesia yang stabil secara finansial dan siap untuk menemukan cinta sejati dalam hidupnya meskipun ada risiko resesi global pada 2023,” tambahnya.