5. Overprotective Parenting
Pola asuh yang terakhir ini sangat berlawanan dengan dua pola asuh sebelumnya. Jenis pengasuhan overprotective ini terlihat di mana orang tua memiliki kekhawatiran yang berlebihan terhadap kehidupan anak.
Orang tua dengan pola asuh ini sangat khawatir dan cemas apabila kebutuhan anaknya tidak terpenuhi. Mereka juga memiliki ketakutan dan kecemasan akan terjadi hal yang tidak baik pada anaknya.
Mereka sering melarang anak-anaknya untuk tidak melakukan ini itu. Alih-alih menjadi anak yang bertanggungjawab dan mandiri, anak dalam pola asuh ini biasanya tidak percaya diri dan menjadi sangat bergantung pada orang tua.
Baca Juga:Bangun Kelistrikan di Kawasan Industri , Pemerintah Berikan Dukungan ke PLNHp 1 Jutaan Dengan Kamera Apik dan Spek Dewa. Berikut Ulasannya!
Kunci dari parenting yang tepat adalah komunikasi. Dengan demikian, orang tua dan anak dapat saling memahami. Orang tua dapat mengerti kebutuhan anak dan berusaha mengenali bakat dan minatnya supaya dapat mengarahkan anak dengan tepat.
Jika perlu, orang tua juga dapat mengajak anak untuk mengikuti tes minat bakat yang ada di aplikasi Aku Pintar untuk mengenali potensi anak. Tentu saja hal ini dapat dilakukan tanpa memaksa anak.
Belajar parenting saat ini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Orang tua dapat mengikuti berbagai seminar parenting atau membaca buku-buku parenting supaya dapat memahami prinsip-prinsip parenting.(*).