Menurutnya anak sering kali mengalami hambatan dalam belajar, lantaran adanya kesalahan dalam pola pembelajaran.
Namun dengan munculnya lato-lato, Aris menilai hal ini membuktikan tingginya minat belajar anak melalui permainan.
Lato-lato juga bisa menstimulus kemampuan motorik anak, yakni meningkatkan fungsi koordinasi antara kemampuan kognitif dan motorik.
Baca Juga:Tanah atau Bangunan Wakaf Bisa Batal dan Dikembalikan kepada Pemberi Wakaf, Ini Sebabnya…Monyet Berkeliaran Masuk Permukiman, Warga Lengkong Kulon Resah Â
Fungsi koordinasi antara kognitif dan motorik halus di tangan anak ini terjadi ketika anak berusaha memainkan lato-lato hingga menimbulkan bunyi tek-tek-tek.
“Seringkali hambatan anak dalam memahami belajar, bukan soal nilai, tetapi sejak awal salah memilih cara masuk ke anak melalui media bermain dan belajar. Lato-lato membuktikan minat belajar anak sangat tinggi melalui permainan ini. Ini yang benar benar harus dimanfaatkan secara baik,” katanya.
LPAI berharap pemerintah bersikap arif dan bijak dalam menanggapi hal tersebut yang mana Majalengka ingin dikatakan Kabupaten Layak Anak namun, pemerintah belum sepenuhnya memfasilitasi ruang kreasi anak-anak di setip pelosok desa. (ono)