INDRAMAYU, RADARCIREBON.ID- Angka warga miskin ekstrem di Kabupaten Indramayu mengalami penurunan yang cukup drastis.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, angka warga miskin ekstrem di Indramayu di Indramayu pada tahun 2022 mencapai 53.050 jiwa.
Padahal, sebelumnya pada tahun 2021, warga miskin ekstrem di Kota Mangga ini mencapai 75.820 jiwa.
Baca Juga:Jadwal Sholat untuk Wilayah Kabupaten Cirebon, Senin 23 Januari 2023Jadwal Sholat untuk Kota Cirebon, Senin 23 Januari 2023
Jika di lihat dari masa kepemimpinan sebelumnya, yakni pada tahun 2020, jumlah warga miskin ekstrem sangat tinggi yaitu sekitar 220 ribu jiwa. Hal itu terjadi akibat dampak pandemi Covid 19 berlaku nasional.
Keberhasilan menurunkan angka warga miskin ekstrem itu tentunya berkat sentuhan tangan dingin Bupati Hj Nina Agustina SH MH CRA.
Namun, bupati perempuan yang diusung PDI Perjuangan ini tidak jumawa alias tetap merendah.
Putri sulung mantan Kapolri Jendral Pol Dai Bachtiar ini menanggap keberhasilan ini merupakan berkat kerja keras semua pihak atau super tim.
“Semuanya karena kerja berkat kerja keras semua pihak, super tim. Sehingga persoalan seberat apa pun, bisa kita atasi bersama,” jelas Bupati Nina, belum lama ini.
Diantaranya adalah memperkuat ketahanan pangan dan pergerakan perekonomian masyarakat.
Selain itu, terus merealisasikan program unggulan Bupati Nina yang sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indramayu.
Salah satu program unggulan untuk menurunkan angka kemiskinan adalah dengan memberikan permodalan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca Juga:KKN Mahasiswa STIKes Indramayu Ditutup, Gelar Kesehatan di Sekolah-Sekolah hingga Pelatihan UMKM Kasus Cerai Gugat Dominan, 600 Pasutri Ajukan Perceraian di Awal 2023
Lewan program Kredit Usaha Warung Kecil (Kruwcil), Pemkab Indramayu sudah menggelontoran permodalan bagi UMKM.
Program yang satu ini adalah salah satu dari 10 program unggulan yang telah diluncurkan Bupati Hj Nina Agustina.
Hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat Indramayu, terutama para pelaku UMKM.