RADARCIREBON.ID– Kekurangan mikronutrien dalam jangka panjang menyebabkan banyak penyakit. Termasuk kegagalan sistem kekebalan tubuh.
Nutrisi yang buruk dan kekurangan vitamin jangka panjang dapat merusak fungsi sel-sel kekebalan. Sehingga membuat seseorang rentan terhadap berbagai infeksi virus dan bakteri.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik dr Cut Nurul Hafifah Sp.A(K), mengatakan, kekurangan atau defisiensi mikronutrien tertentu bisa menyebabkan masalah kesehatan termasuk ‘hidden hunger’ yang merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi atau malnutrisi pada anak.
Baca Juga:Pertama di Indonesia, IHC RSPP Jadi Bagian Mayo Clinic Care NetworkTelkomsel Umumkan Pemenang Poin Festival Lucky Draw 2022. Berhadiah 5 Mobil Mewah
Nurul menuturkan, berbagai vitamin dan mineral ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi enzim, hormon, dan zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal.
Bahkan, kondisi ini sering mempengaruhi anak-anak, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak atau hingga usia dua tahun dan menyebabkan kematian lebih dari satu juta anak usia di bawah 5 tahun setiap tahunnya akibat kekurangan mikronutrien.
Ada banyak cara agar untuk memenuhi kebutuhan asupan mikronutrien pada anak, misalnya untuk memenuhi kebutuhan zat besi bisa dengan memberikan asupan protein hewani.
Konsumsi protein hewani bisa sekaligus memenuhi kebutuhan zat besi anak sehingga bisa mencegah anemia bahkan stunting.
Adapun sumber makanan yang mengandung protein hewani dan zat besi dapat diperoleh dengan mudah misalnya pada daging merah, ayam, hati, ikan, dan telur.