Akhirnya mereka bertemu pengacara Kamaruddin Simanjuntak. Kamaruddin pun mempelajari kasusnya. Mewawancarai banyak orang. Termasuk mewawancarai seorang perwira menengah anggota TNI-AD. Tentara inilah yang menyelamatkan keluarga ini dari tekanan tidak habis-habisnya. Termasuk tekanan lewat preman-preman yang digerakkan di Rokan Hilir. Tentara itu yang meminta mereka ke Jakarta. Termasuk yang memberi sangu.
Memperjuangkan keadilan begitu berliku dan berdarah di pedalaman Riau. Tapi tiga wanita ini layak mendapat award sebagai wanita yang paling gigih berjuang untuk mendapatkan keadilan.
Dan Uya Kuya tidak sekadar menampung dan menyuarakan curhat mereka. Uya Kuya meneguhkan sikap akan ikut memperjuangkannya. Ia tahu risikonya. Ia sudah menerima sebagian risiko itu.
Baca Juga:Yuk, Cek Bansos Kemensos, Hanya 5 Langkah Kok, GAMPANG!Polisi Tangkal Isu Penculikan Anak SD di Dompyong Cirebon, Simak Penjelasan AKP Ahmad Nasori
Uya Kuya sudah bukan Uya Kuya yang lama. Ia bukan lagi sosok yang tampil di acara TV dengan pura-pura tampil sebagai ahli hipnotis. Atau seorang pemain sinetron. Atau seorang penyanyi hiphop.
Uya Kuya seperti kembali menjadi sosok mahasiswa pejuang Universitas Indonesia, almamaternya di bidang ilmu politik. Putra Bandung bernama asli Surya Utama ini seperti lahir kembali di dunia baru: dunia perjuangan.
Kini Surya Utama berumur 47 tahun. Ia terlihat akan banting stir sepenuhnya dari dunia hiburan. Jangan-jangan ia akan jadi calon anggota DPR.
“Insya Allah saya akan nyalon DPR,” ujar Surya Utama kepada Disway pekan lalu. “Saya akan berangkat dari partai PAN,” tambahnya.
“Dari Dapil mana?”
“Dapil Jakarta II,” jawabnya. Yakni Jakarta Pusat-Selatan.
Saya pun mencari kontak ke wartawan di Rokan Hilir. Saya ingin tahu apakah semua yang diceritakan di Uya Kuya itu benar.
Rokan Hilir adalah kabupaten paling utara di Riau. Berbatasan dengan Kabupaten Rantau Prapat di Sumatera Utara.
Saya baru sekali ke Rokan Hilir. Itu pun sebatas ke ibu kotanya: Bagansiapiapi. Yang suku Tionghoanya sangat dominan. Yang peninggalan kuno asal Tiongkoknya sangat banyak. Anda tentu masih ingat: Bagansiapiapi adalah penghasil ikan terbesar di Indonesia.
Baca Juga:Beredar Video Menyebut Pelaku Penculikan Anak SD di Dompyong Cirebon Ditangkap, Orangnya sampai MenangisJadwal Bioskop CSB XXI Hari Ini Jumat 27 Januari 2023, Ada Mangkujiwo 2
Itu di buku ilmu bumi zaman saya masih di sekolah dasar. Kini segala sektor kehidupan di sana sudah terkait dengan sawit. Kota Bagansiapiapi sendiri tidak begitu berkembang. Sudah muncul kota-kota baru di Rokan Hilir yang lebih besar dari Bagan. Itu lantaran kian ramainya jalan raya lintas timur Sumatera. Jalan utama ini tidak melewati Bagan. Jadilah Bagan kota di jalan buntu. Di pinggir laut.