Mardi mengaku biaya untuk kembali melakukan tanam sekitar Rp6 juta. Sekali tanam. Belum lagi, imbuhnya, mencari bibit padi yang saat ini sedang sulit. Kesulitan itu juga yang membuat harga bibit padi naik.
“Harga bibit melonjak dari Rp7 ribu menjadi Rp10 ribu/ikat. Untuk satu hektare membutuhkan 300 ikat, tinggal dikali saja. Itu hanya untuk bibitnya,” tukasnya.
Sementara 1 hektare area pesawahan menghasilkan 8 ton gabah. Harganya, Rp400 ribu/kwintal. “Kalau 1 hektare menghasilkan 8 ton (gabah, red), dikalikan Rp400 ribu hanya Rp32 juta saja,”
Baca Juga:Rp1,5 Miliar Renovasi Balai Desa Panguragan Kulon, Jamin Pelayanan Lebih MaksimalInspirasi dari Remaja Kriyan Barat Kota Cirebon: Latihan Mengkafani Jenazah dan Menabung untuk Para Jompo
“Tidak sebanding dengan modal untuk tanam, sewa lahan, obat-obatan, pupuk. Apalagi kalau harus tanam ulang karena banjir,” pungkasnya. (*)