JAKARTA, RADARCIREBON.ID- Teka teki apa sisi pembicaraan pertemuan, antara Presiden Jokwi dengan Surya Paloh hingga sekarang masih menjadi tanda tanya besar. Berbagai spekulasi pun berkembang, termasuk prediksi dari para pengamat politik.
Presiden RI Joko Widodo mengaku tidak ada istimewanya pertemuan tersebut, Dan, dia menyebut pertemuan dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh beberapa waktu lalu itu, hal yang biasa-biasa saja.
Mantan Wali Kota Solo itu sempat ditanya apakah pertemuan tersebut berkaitan dengan isu reshuffle kabinet yang mencuat. Namun Jokowi enggan berbicara lebih lanjut.
“Mau tahu aja,” kata Jokowi.
Baca Juga:Sekjen PDI P : Kaesang Silakan Masuk PDI P, Seperti Bapak dan KakaknyaAkhirnya Tik Tok Blokir Konten Ngemis Online
Sebagaimana diketahui, Surya Paloh mendadak bertemu dengan Jokowi di Istana Negara pada Kamis (26/1) sore. Partai NasDem pun buka suara terkait pertemuan tersebut.
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni, mengungkapkan pertemuan keduanya bermakna positif. Ia menyebut pertemuan dilakukan secara mendadak.
“Saya belum mengetahui isi pembicaraan keduanya. Namun demikian, dia menyebut pertemuan itu bersifat positif,” jelasnya.
Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio, meyakini pertemuan membahas soal Anies Baswedan. Hendri menilai pertemuan ini bertujuan untuk meluruskan kesalahpahaman dan komunikasi yang selama ini terganggu.
Ia mengatakan, tak menutup kemungkinan reshuffle kabinet akan tetap terjadi setelah pertemuan tersebut. Kocok ulang posisi menteri tersebut bukan akibat pencalonan Anies, tetapi murni karena faktor kinerja.
“Jika muncul kesan reshuffle dilakukan karena pencalonan Anies, dia menilai Jokowi justru akan memberikan panggung untuk NasDem agar lebih mendapatkan simpati dari masyarakat,” tegasnya.
Kata dia, Jokowi mendesak agar NasDem keluar dari koalisi. Pasalnya, Anies dianggap sebagai antitesa dari Jokowi.
Baca Juga:Cukur Rambut Rafathar, di Bayar Seharga iPhone Keluaran TerbaruKok Bisa KPK Salah Blokir Rekening Pedagang Burung?
Belakangan, desakan agas menteri asal NasDem keluar dari kabinet Presiden Jokowi semakin santer. Dua menteri yang berasal dari partai tersebut, Menteri Pertainan Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, disebut akan dicopot.