RADARCIREBON.ID- Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan ikon sekaligus momentum Indonesia melakukan modernisasi transportasi massal di era kemajuan yang sedang berlangsung terus menerus.
Saat ini pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mengalami kemajuan yang sangat berarti, dan progress pembangunannya telah mencapai prosentase yang sangat siginifikan.
Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung sendiri dilakukan dengan proses uji coba saat event internasional G20, dimana Indonesia menjadi presidensi untuk negara-negara G20 pada November 2022 lalu.
Baca Juga:Cara Menyembuhkan Sariawan dengan Ampuh dan NyamanBeli Tiket Kereta Api Bisa Dapat Umroh
Hal tersebut dimungkinkan berkat kerja sama yang telah dijalin antara tiket.com dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang diresmikan melalui penandatanganan MoU.
“tiket.com saat ini merupakan mitra resmi PT Kereta Cepat Indonesia China dalam penjualan tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung, kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh KCIC kepada tiket.com sebagai mitra resmi penjualan tiket kereta cepat,”kata Director of Transport, tiket.com Andi Hendrawan yang dilansir dari Antara.
Melalui kerja sama tersebut, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan perjalanan masyarakat serta mendukung pertumbuhan industri pariwisata melalui kemajuan dan modernisasi transportasi di Indonesia.
Kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi kabar baik bagi industri pariwisata mengingat Bandung merupakan salah satu destinasi perjalanan favorit wisatawan dari Jakarta.
Selain itu, kereta cepat Jakarta-Bandung juga akan melengkapi ekosistem transportasi kereta api, memiliki potensi pertumbuhan pariwisata Indonesia jangka panjang, serta menjadi alternatif transportasi perjalanan dari dan ke Bandung.
Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan transportasi massal masa depan yang menggunakan energi listrik atau energi terbarukan nonfosil, dan menjadi isu strategis semua bangsa untuk mengurangi kerugian yang sangat besar yang membebani negara akibat kemacetan dan pemborosan penggunaan energi fosil (BBM) yang bersubsidi.