RADARCIREBON.ID – Harga beras di pasaran kembali mengalami kenaikan yang cukup tinggi, sehingga membuat para pedagang mengeluh. Seperti yang terjadi di Cirebon, dalam sepekan ini harga beras mengalami kenaikan yang tak wajar
Seperti harga beras medium kini mencapai Rp11.500 hingga Rp 12.000 per kilogram. Untuk beras premium di bandrol dengan harga Rp14.000 per kilogram.
Pemerintah sendiri melihat hal tersebut tidak tinggal diam. Pemerintah memastikan akan menggelontorkan cadangan beras pemerintah yang ada di Perum Bulog demi stabilisasi harga.
Baca Juga:BMKG: Gempa Bumi di Banten Hari Ini, Kategori DangkalLagu “Sial” Mahalini, Asyik Dinyanyikan Saat Galau
Bulog memerintahkan untuk segera melepas cadangan sebanyak 555.979 ton. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jumlah cadangan beras tersebut harus segera digelontorkan Bulog karena musim panen beras di tingkat petani masih akan terjadi pada Maret 2023.
Kata dia, saat ini akan masuk musim panen nanti di Maret, sehingga tentu sekarang yang dilakukan oleh pemerintah dalam memperkuat cadangan beras, di mana cadangan beras per hari ini sekitar 555.979 ton,” katanya.
Setelah masa panen terjadi, baru Bulog kata dia harus menyerap beras para petani, dengan demikian, stok cadangan beras pemerintah yang digelontorkan untjk stabilisasi harga pada Februari ini dapat kembali terjaga. Sebab, harga beras menurutnya sangat tergantung masa panen dan tingkat ketersediaan.
Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan agar menggelar operasi pasar. Langkah itu dilakukan supaya beras kembali ke harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 9.450/kg.
“Kalau untuk beras, perintah beliau sebelumnya adalah operasi pasar yang masif sehingga stok Bulog yang hari ini sekitar 320.000 ton itu cepat digelontorkan, kemudian Pasar Induk Beras Cipinang yang stoknya 12.900 (ton) sekarang sudah 14.000 (ton),” tegas Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional.
Di sisi lain akan ada panen raya padi pada akhir Februari hingga April. Ditambah panen raya, ditargetkan bisa dicapai produksi beras 2,5 juta ton.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan saat ini belum memasuki masa panen raya. Hal itu membuat harganya sulit turun karena ketersediaan barang tidak sebanyak waktu panen raya.