CIREBON, RADARCIREBON.ID- Kenaikan harga beras terjadi lagi dalam satu pekan terakhir. Pedagang dari Majalengka juga terpaksa beli beras ke Cirebon dan akan dijual kembali di Majalengka.
Menurut pedagang, kenaikan harga beras saat ini sudah tak wajar.
Misalnya update harga beras hingga hari ini, Selasa (7/2/2023), harga beras medium dijual di angka Rp11.500 hingga Rp12.000 per kilogram.
Sementara harga beras premium per 7 Februari 2023 dijual di angka Rp14.000 per kilogram.
Baca Juga:Grafis Pergerakan Harga Beras, Naik sejak November 2022 sampai Februari 2023Harga BBM Pertamina, Selasa 7 Februari 2023, Terungkap Alasan Kenaikan pada BBM Non Subsidi
Pedagang beras asal Kecamatan Leuwimunding, Majalengka, Juju Zubaedah, mengaku harus datang ke Pasar Pagi Kota Cirebon untuk berbelanja beras.
Juju membeli beras dan akan dijual kembali kepada masyarakat di Leuwimunding Majalengka.
Dia harus membeli beras ke Cirebon lantaran tidak ada stok beras yang tersedia di daerahnya.
“Biasa ada yang ngirim. Sekarang gak ada yang ngirim. Susah gak ada stok berasnya. Sudah pada habis,” kata Juju ketika ditemui Radar Cirebon di Pasar Pagi, Senin (6/2/2023).
Menurut Juju, kenaikan harga beras yang terjadi saat ini dinilai sudah memberatkan masyarakat.
Apalagi, masyarakat menginginkan harga beras yang murah. Sehingga, menyiasati hal tersebut dirinya membeli beras lebih sedikit daripada biasanya.
“Sekarang belinya yang Rp11.400 per kilogramnya. Beli sekarang 7 kwintal. Biasanya itu 1 ton, atau 1 ton setengah. Sekarang menurun karena harga beras makin mahal,” tuturnya.
Baca Juga:Presiden dan Wapres Hadiri 1 Abad NU, Ini Rundown Acara hingga Nanti MalamIni Jadwal Haji 2023, Mulai Masuk Asrama, Pemberangkatan hingga Kembali ke Tanah Air
“Harapannya harga beras yang sedang-sedang aja jangan naik terlalu tinggi. Ngeberatin masyarakat pisan soalnya. Melas masyarakatnya,” katanya.
Ya, setelah naik pada bulan Januari 2023, kini harga beras melambung lagi.
Pantauan Radar Cirebon, pedagang menyebut kenaikan harga beras saat ini sudah tidak wajar. Misalnya, pemilik Toko Kios Beras Barokah di Pasa Pagi Kota Cirebon, H Dedi.
Ia mengakui adanya perubahan harga beras yang drastis karena belum terjadinya panen dan tingkat stok di kalangan pedagang yang sudah mulai menipis.