RADARCIREBON.ID- Sakit saraf merupakan kondisi ketika sistem saraf mengalami gangguan. Kondisi ini umumnya berlangsung dalam jangka panjang (kronis) dan berkembang seiring berjalannya waktu.
Sistem saraf adalah jaringan di dalam tubuh yang memiliki berbagai fungsi penting. Beberapa fungsi tubuh yang dikontrol oleh sistem saraf antara lain pertumbuhan dan perkembangan otak, sensasi atau persepsi, emosi, keseimbangan, koordinasi, serta pernapasan dan detak jantung.
Dokter spesialis saraf di Neuro Care by Klinik Pintar dr. Zicky Yombana, Sp.S mengatakan profil pasien dengan gangguan saraf bergeser ke usia produktif, mulai 20 sampai 30 tahun ke atas.
Baca Juga:Catat, Ini Rekomendasi Hadiah Hari Valentine Berdasarkan Bulan LahirMantap, PLN Catat Kenaikan Penjualan Listrik 6,17 Persen Tahun 2022
Gejala penyakit saraf yang muncul kerap tidak disadari sebagai gangguan saraf dan seringkali dihubungkan dengan penyakit dalam (internis) atau penyakit otot dan tulang. Banyak pemahaman-pemahaman yang salah tentang gangguan saraf sehingga penanganannya terlambat.
“Padahal, gangguan saraf memiliki spektrum yang sangat luas mulai dari hal ringan seperti kesemutan, sakit kepala, hingga yang hal kronis seperti stroke,” kata Zicky dikutip dari Antara.
Kesadaran yang rendah untuk segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis saraf dan cenderung melakukan pengobatan mandiri seperti mengkonsumsi obat penghilang nyeri atau pijat dan urut bisa membuat keluhan sakit kembali kambuh atau bertambah parah.
Jika seseorang melakukan self-diagnosed, diagnosis mandiri tanpa rujukan ahli atau medis, aksi itu bisa memicu salah penanganan atau justru penyakit bertambah parah.
“Memang pada akhirnya screening dan konsultasi itu sudah menjadi dasar yang harus dijalani,”ucap Zicky.