RADARCIREBON.ID – Seminggu lagi akan masuk bulan Syaban 1444 H. Bulan Syaban merupakan satu bulan sebelum memasuki bulan Ramadhan, dan di bulan ini banyak keistimewaannya. Sebagai umat Islam pasti berbahagia dengan semakin dekatnya bulan Ramadhan 1444 H. Dalam artikel ini akan dibahas 7 Keistimewaan Bulan Syaban dan Amalan Apa Saja yang Bisa Dikerjakan.
Allah menjadikan bulan Syaban sebagai bulan yang sangat istimewa karena terdapat banyak ibadah, keutamaan, dan peristiwa besar yang hanya terjadi di bulan Syaban ini.
Tidak ada yang memanfaatkan bulan Syaban dengan amal-amal kebaikan kecuali orang selain orang yang bersungguh-sungguh mencari keridhoan Allah subhanahu wa ta ‘ala.
Baca Juga:Banjir Kota Cirebon, Ketinggian 80 cm, Hindari Lewat Lokasi IniHasil Badminton Asia Mixed Team Championships 2023, Indonesia Lolos Perempat Final
Padahal, di bulan inilah terdapat sebuah keutamaan yang bahkan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersungguh-sungguh mengerjakannya.
Keistimewaan yang ada pada Bulan Syaban:
1. Bulan Diangkatnya Amal
Syaban adalah bulan diangkatnya amal kebaikan seluruh manusia selama satu tahun ke hadapan Allah subhanahu wa ta ‘ala. Di fase akhir inilah seharusnya setiap muslim dan muslimat bersungguh-sungguh meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya.
Rasulullah shalallahu ‘alahi wa salam bersabda: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya” (H.R Bukhari)
Az-Zarqani dalam Syarh Al-Muwatha mengatakan bahwa amalan akhir manusia itulah yang menjadi penentu dan atas amalan itulah akan dibalas. Siapa yang beramal buruk lalu beramal baik, maka ia dinilai sebagai orang yang bertaubat.
2. Menjadi Bulan Berlimpahnya Pahala di Kala Orang-Orang Lalai
Banyak orang yang melalaikan bulan Syaban karena letaknya yang terjepit di antara dua bulan yang memiliki keutamaan besar, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadan. Padahal beribadah di waktu banyak orang yang sedang lalai memiliki keutamaan yang besar.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits: “Beribadah di waktu haraj (banyak manusia lalai) pahalanya seperi berhijrah kepadaku” (H.R Muslim)
Besarnya keutamaan beribadah di waktu lalai karena beratnya perjuangan di masa tersebut. Menjalankan ibadah di tengah lingkungan yang turut menjalankan ibadah akan terasa mudah, tapi bagaimana dengan ibadah di waktu banyak orang sedang lalai?