RADARCIREBON.ID KUNINGAN – Sebanyak 376 orang pengelola perpustakaan dari 376 desa di Kabupaten Kuningan, mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Digital Desa. Angkatan pertama dan kedua dilaksanakan di Wisma Permata Kuningan, Senin-Selasa (27-28/2/2023).
Program dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarsipus) Kabupaten Kuningan, ini akan dilanjutkan untuk angkatan ketiga dan keempat yang juga digelar di Wisma Permata direncanakan pada 14-15 Maret 2023.
Kepala Disarsipus Kabupaten Kuningan Drs Dudy Budiana MSi mengatakan, bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tersedia dalam hal pengelolaan perpustakaan digital desa berbasis android. Diharapkan para peserta dapat memahami serta mengimplementasikan ilmu yang didapatkan, sehingga pada akhirnya pengelolaan perpustakaan yang baik akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan literasi sehingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat.
Baca Juga:Rumah di Linggarjati Kuningan Terbakar, 1 Orang MeninggalMasjid Al Jabbar Ditutup Sementara, Warga Tasikmalaya Sudah Pesan 4 Bus Gagal Berangkat
Dijelaskan Dudy, saat ini telah berada di era 4.0. Pada era ini hampir semua aktivitas menggunakan teknologi secara digital berbasis IT. Dengan demikian, penerapan pelayanan pun termasuk bidang pendidikan atau keperpustakaan dituntut mengikuti perkembangan zaman.
“Pemerintah terus menggalakkan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam berbagai aspek. Salah satunya dengan meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan bagi masyarakat. Termasuk pemenuhan berbagai literatur dan referensi yang memadai di rak-rak perpustakaan,” ujar Dudy Budiana dalam keterangan persnya kemarin.
Maka dari itu, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Kuningan, lanjut Dudy, menginisiasi penerapan Aplikasi Sapu Lidi Desa (Sistem Aplikasi Perpustakaan Umum Literasi Digital Desa) di daerah. Aplikasi tersebut sebagai perangkat lunak satu pintu bagi pengelola perpustakaan untuk menerapkan otomatisasi perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Diungkapkan Dudy, perlu diketahui bahwa perpustakaan desa menempati posisi yang strategis dalam mendukung peningkatan SDM masyarakat pedesaan. Perpustakaan desa juga merupakan sarana peningkatan kualitas SDM yang mudah dijangkau masyarakat.