MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Mungkin banyak masyarakat yang belum mengetahui, selain terkenal dengan produksi genteng dan kecap, Kabupaten Majalengka dulunya juga terkenal dengan produsen golok, yakni golok Tjigasong (Cigasong).
Lili Solihin, salah seorang aktivis sejarah Majalengka sekaligus kolektor barang sejarah Majalengka membeberkan, berdasarkan literasi yang ada, Majalengka terkenal sebagai produsen golok tersebut terjadi pada tahun 1800-an.
Bahkan, sejarah pembuatan golok itu sendiri sempat dimuat dalam catatan Belanda yakni Nederlandsch-Indië oud en nieuw.
Baca Juga:BISA KAYA MENDADAK Jika Punya Uang Koin Emas Kuno Jaman Kerajaan di JawaKiper Timnas U-20 Asli Orang Majalengka Ini Ternyata Dulunya Bukan Seorang Kiper
Dalam buku berbahasa Belanda itu dijelaskan, Cigasong merupakan sebuah desa yang masuk ke dalam daerah Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat.
Saat itu nama dan ejaannya masih dengan ejaan lama yakni Madjalengka.
Dan pada era tahun 1800-an terkenal dengan pembuatan golok berkualitas di Karesidenan Cirebon, atau sekarang mungkin wilayah III Cirebon.
Dan, pusat pembuatannya sendiri terletak di Desa/Kecamatan Tjigasong atau orang Belanda menyebutnya dengan Bijlagen van het verslag der handelingen (1892).
“Saya sempat membaca, sekitar tahun 1923 golok produksi Cigasong ini sempat dimuat dalam sebuah jurnal Belanda, yakni Nederlandsch-Indië oud en nieuw,” katanya kepada Radar Cirebon Group , Jumat (3/3).
Salah satu yang khas dari golok Tjigasong terletak pada gagang atau perah golok yang berbentuk burung Dadali, atau elang yang merupakan sejenis burung pemangsa. Dengan ciri ujung paruh bengkok dan agak panjang.
“Dalam catatan tersebut juga dituliskan ukuran panjang total keseluruhan dari golok Cigasong ini, yaitu 49,5 cm, panjang wilah 32,5 cm dan lebar wilah 3,8 cm,” ungkapnya.
Baca Juga:INI LEBIH SYARIAH! Pinjam Uang untuk Modal dari KUR BSI 2023, Ini SyaratnyaYuk Daftar! Dapatkan Bonus Saldo DANA Gratis Rp600 Ribu dengan Mendaftar Sekarang
Lebih lanjut ia menjelaskan bentuk golok Tjigasong ada kemiripan dengan golok Pangalengan (Bandung) dengan model perah Dadali Manting. Serta memiliki ciri seperti paruh yang bengkok dan jambul yang berdiri tegak seperti bersiap untuk menyerang. Namun golok Pangalengan ukuranya lebih panjang.
“Kalau dilihat dari literasi ada perbedaan mencolok antara golok Cigasong dan Pangalengan, yakni pada bentuk paruh dalam gagang golok serta ukurannya. Di mana golok Pangalengan lebih panjang yakni panjang total keseluruhan 54 cm, panjang wilah 35 cm dan lebar wilah 3,5 cm,” jelasnya.