Khusus panen kali ini, lanjutnya, merupakan varietas padi jenis MSP 13A dengan masa tanam 90-100 hari. Apalagi varietas ini produktivitasnya tinggi, sebab per 100 bata menghasilkan padi di atas 1 ton setiap panen.
“Kalau varietas lain, itu rata-rata mungkin hanya di angka 7-8 kuintal padi dari luas lahan 100 bata. Kalau jenis MSP 13A itu hasilnya setiap panen sampai 1 ton lebih,” imbuhnya.
Ditugaskan Partai, Istri Bupati Kuningan Nyaleg DPRD Provinsi Jabar
Hasil Panen Padi MSP Bisa untuk Beni Lagi
Selain itu, Ia menyebut, keunggulan lain dari varietas padi MSP yakni benih yang telah tumbuh dan dipanen hasilnya, nanti bisa dipakai menjadi benih lagi. Maka diharapkan para petani sudah mulai memanfaatkan benih padi varietas MSP.
Baca Juga:Harus Siap Bekerja, Pengurus PCNU Kuningan yang Tidak Aktif akan DievaluasiEMAK MENJERIT 10 Hari Lagi Puasa Harga Cabai dan Telur Ayam Naik Lagi
“Jadi petani nanti buat demplot, dan hasil panen itu kita kembangkan di wilayah tersebut. Sebab benih yang kita berikan itu bisa buat benih lagi, sehingga itu menjadi kelebihan juga,” imbuhnya.
Artinya, kata Trisno, produktivitas lebih tinggi dan benih yang telah dipanen dapat dijadikan benih kembali.
Di tempat yang sama, anggota DPRD Kuningan dari Fraksi PDIP Rana Suparman menjelaskan, varietas padi MSP adalah temuan dan pengembangan oleh kader PDIP Surono Danu.
“Program tanam padi varietas MSP ini adalah kebijakan partainya untuk petani, dalam mendukung program pemerintah terkait kedaulatan pangan untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat,” jelasnya.(ale)