“Ada tiga catatan inti dari DPRD kepada eksekutif dalam musrenbang ini. Yakni tekan kemiskinan, infrastruktur, dan tepatnya perencanaan dalam menyelesaikan PR di Kabupaten Cirebon ini,” ujar Luthfi.
“Karena kita sama-sama dimungkinkan akan berakhir memimpin dan harus meninggalkan progres baik setelah ini,” kata Luthfi.
Saling Sindir, Bupati Cirebon Minta Anggaran Pokir Dewan Diarahkan ke Perbaikan Jalan
Sementara Bupati Cirebon Imron MAg menjawab kritik yang disampaikan melalui sindiran ketua DPRD tersebut. Kata Imron, kembali lagi pola kolaborasi kerjasama yang dilakukan harus berjalan optimal.
Baca Juga:Kaget Guru di Cirebon Diberhentikan, Ridwan Kamil: Cukup Dinasehati, Diingatkan SajaINSYA ALLAH BERKAH, Bansos Ramadhan 2023 Digulirkan, Yuks Cek Nama di cekbansos.kemensos.go.id
Jangan sampai, maju mundurnya pembangunan di Kabupaten Cirebon menjadi klaim sepihak yang lebih ke arah saling menyalahkan.
“Hal seperti itu (kritik) wajar, dinamika di masyarakat. Kalau pembangunan jelek, bupati disalahkan. Lain halnya, kalau infrastruktur bagus, jalan diperbaiki langsung disebut ini hasil dari dewan. Ini kan tidak fair,” tegas Bupati Cirebon.
“Sementara pokir DPRD sangat sedikit yang alokasinya untuk jalan. Jadi tidak perlu saling menyalahkan, kuncinya harus kolaborasi kerjasama jangan ego sektoral,” sambung Imron.
Atas kondisi tersebut, Imron mengaku, di Musrenbang 2024 ini pihaknya memprioritaskan ke infrastruktur, terutama jalan.
Tentunya, dengan keterbatasan anggaran harus bisa saling mengisi celah, serta pengawalan dan evaluasi harus dilakukan bersama baik eksekutif, legislatif dan yudikatif termasuk masyarakat harus bisa berkontribusi.
“Kami juga minta, pokir DPRD juga mengarah ke jalan (perbaikan jalan, red). Jadi bantu kami di pemerintahan agar hasilnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” tandas Bupati Cirebon Imron MAg. (dri)