RADARCIREBON.ID- PT PLN (Persero) kembali berhasil menyelasaikan tahapan konstruksi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2×55 Mega Watt (MW). Kali ini pekerjaan penggalian tanah sepanjang 702,96 meter dengan lebar 6,5 meter yang dikenal sebagai Horizontal Penstock telah selesai dikerjakan.
Penyelesaian bagian ini menjadi akhir penggalian seluruh terowongan air (waterway) sepanjang 4 kilometer mulai dari headrace tunnel hingga tailrace tunnel.
Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 2 (PLN UPP JBT 2), Nanda Dani Andrianto menjelaskan, horizontal penstock akan berfungsi untuk mengalirkan air dari Bendungan Jatigede melalui headrace tunnel untuk menggerakan turbin yang berada di power house. Turbin yang terhubung dengan generator akan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik yang akhirnya dikonsumsi oleh masyarakat.
Baca Juga:STMIK IKMI dan DKUKMPP Lakukan MoU Melalui Program Merdeka Belajar Kampus MerdekaSambut Bulan Ramadhan, PLN UP3 Cirebon Gelar Pasukan dan Peralatan
“Tentunya pekerjaan di bawah tanah akan cukup sulit untuk diprediksi. Kondisi alam yang tak menentu menjadi tantangan bagi kami untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan baik konstruksi hingga mekanikal dan elektrikal. Kehati-hatiian dalam bekerja menjadi hal nomor satu demi keamanan dan keselamatan pekerja,”terang Nanda.
Saat ini, proyek pembangunan PLTA Jatigede telah mencapai 93,92% secara keseluruhan dan ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2024. Selesainya penggalian horizontal penstock menjadi salah satu tahapan kritikal untuk menuju tahap selanjutnya. Setelah keberhasilan ini, tahap pemasangan steel linerakan segera dikerjakan sebagai upaya penguatan waterway tersebut.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT), Djarot Hutabri menyebutkan PLN akan terus berkomitmen dalam mewujudkan energi baru terbarukan.
Infrastruktur ketenagalistrikan ini menurutnya adalah bagian dari program ketahanan energi PLN karena usia PLTA yang relatif jauh lebih lama dan juga ramah lingkungan.