Selain musibah angin kencang, lanjut Indra, hujan deras yang terjadi pada Kamis sore hingga malam juga menyebabkan bencana tanah longsor di empat desa. Yaitu di Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru, tanah longsor terjadi di dua titik menyebabkan jalan desa tertimbun tanah longsor dan satu titik lainnya menimbun aliran Sungai Citaman. Tanah longsor di Cipedes juga menyebabkan dua rumah warga terancam longsor susulan.
“Sebagai tindakan darurat, kami sudah memasang cerucuk bambu untuk menahan tanah agar tidak terjadi longsor apabila hujan kembali turun,” ujar Indra.
Di Desa Sukasari, Kecamatan Mandirancan, juga terjadi longsor kecil di kebun warga namun terbilang kecil dan tidak membahayakan warga sekitar.
Baca Juga:Di Masjid Kuno Syekh Nurjati, Prabu Siliwangi Menemui Nyai Subang LarangPasti Bisa, Kuningan Dukung Pemberantasan Impor Pakaian Bekas IlegalÂ
Bencana tanah longsor selanjutnya di Desa/Kecamatan Ciwaru, TPT dan bronjong kawat di bantaran Sungai Cipahing terkikis hingga menggerus separuh badan jalan desa hingga ambrol.
“Menyebabkan akses jalan Desa Ciwaru menuju Linggajaya untuk sementara hanya bisa dilalui satu arah. Untuk kendaraan tonase besar tidak bisa lewat, sehingga diarahkan lewat jalur lain yaitu Luragung-Cileuya-Sukasari-Karangkancana. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PUTR untuk penanganan jalan amblas Ciwaru ini,” ungkap Indra. (fik)