Members of the FIFA team will continue to be present in Indonesia in the coming months and will provide the required assistance to the PSSI, under the leadership of President Thohir. A new meeting between the FIFA President and the PSSI President for further discussions will be scheduled shortly.
Disebutkan pada paragraf tersebut bahwa meskipun mencoret Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia dan kemungkinan ada sanksi tambahan, tetapi FIFA akan bekerjasama dengan pemerintahan Presiden Jokowi untuk proses transformasi sepakbola di Indonesia menindaklanjuti trragedi yang terjadi sekitar Bulan Oktober 2022.
Melihat runtutan dari pernyataan FIFA tersebut, jelas bahwa konteks pada paragraf pertama dan kedua berbeda sama sekali.
Baca Juga:SATE PREMIUM! Coba di Rumah Makan Soon Tasikmalaya, Apa Kata Dahlan Iskan?Empat Sosok Calon Wagub Ridwan Kamil dalam Pilgub 2024, Kang Uu Lagi Atau Artis?
Alasan FIFA Coret Indonesia Jadi Tuan Rumah
Pada paragraf pertama menyatakan alasan pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah lebih kepada situasi akhir-akhir ini di tanah air.
Sedangkan paragraf berikutnya menyatakan komitmen FIFA dalam membantu transformasi sepakbola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan.
Sayangnya, dua paragraf tersebut banyak disalahartikan. Masyarakat di media sosial justru terjebak dengan dua kalimat itu, dan menganggapnya satu kesatuan.