Seni Burokan merupakan seni boneka-boneka besar berupa kuda terbang Buroq, konon di ilhami dari hikayat yang hidup di kalangan umat islam tentang perjalanan Isra Mi’raj nabi Muhammad SAW dari Masjidil Harram ke Masjidil Aqsa dengan menunggangi sebuah kuda bersayap yang disebut Buroq.
9. Kuda Lumping
Kuda Lumping merupakan kesenian yang beda dari yang lain, karena dimainkan dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang akan memainkannya seperti kesurupan.
Kesenian ini dimainkan dengan cara orang yang sudah kesurupan itu menunggangi kayu yang dibentuk seperti kuda serta diringi dengan tabuhan gendang dan terompet.
Baca Juga:Wajib Tahu Nih! 16 Makanan Khas Kuningan yang Menggugah SeleraAyo Borong! 20 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Cirebon Murah Meriah
Keanehan kesenian ini adalah orang yang memerankannya akan mampu memakan kaca serta rumput, selain itu orang yang memerankannya akan dicambuk seperti halnya menyambuk kuda. Biasanya kesenian ini dipimpin oleh seorang pawang.
10. Kuda Renggong
Kata renggong di dalam kesenian ini merupakan metatesis dari kata ronggeng yaitu kamonesan bahasa Sunda untuk ketrampilan cara berjalan kuda yang telah dilatih untuk menari mengikuti irama musik terutama kendang, yang biasanya dipakai sebagai media tunggangan dalam arak-arakan anak sunat.
11. Goong Renteng
Istilah goong renteng merupakan perpaduan dari kata goong dan renteng. Kata goong merupakan istilah kuno Sunda yang berarti gamelan, sedangkan kata 8 renteng berkaitan dengan penempatan pencon-pencon kolenang bonang yang diletakkan secara berderetberjejer, atau ngarenteng dalam bahasa Sunda, jadi, secara harfiah goong renteng adalah goong pencon yang diletakkandisusun secara berderet ngarenteng
12. Kemprongan
Adalah jenis kesenian tradisional yang tumbuh di daerah Kabupaten Kuningan, khususnya di Desa Sidaraja Kecamatan Ciawi Gebang dan Kecamatan Luragung.
Kesenian ini sering disebut juga dengan Pesta Fiesta, Belanda yang artinya bersukaria, jika dilihat dari penyajiannya, Kemprongan sangat mirip dengan tayub, atau boleh dikatakan sebagai tari tayub dengan memakai istilah lain
13. Reog Cengal
Adalah jenis kesenian buhun yang terbentuk sejak tahun 1946 tepatnya di Desa Cengal, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan.
Istilah Reog berasal dari kata Riyeg-riyeg, yaitu gerakan halus seperti orang yang sedang berdzikir, kesenian Reog buhun ini di samping untuk hiburan bagi masyarakat, juga berfungsi sebagai sarana dalam penyebaran agama Islam, dengan syair-syair lagu yang menyiratkan Keagungan Tuhan dan Kerasulan Muhammad SAW.