Bahasa internasional seperti Inggris, Arab, Mandarin diajarkan dengan dukungan laboratorium-laboratorium bahasa dan sistem pengajaran bahasa.
Siswa dengan pola pikir global, berbahasa internasional dan berkemampuan skala dunia merupakan bekal yang terus dipersiapkan untuk membentuk pribadi siswa yang utuh.
Salat Id tak lazim di Ponpes Al Zaytun itu beredar melalui foto dan video di berbagai platform media sosial dan dibahas banyak pihak.
Baca Juga:Ini Alamat Lengkap Ponpes Al Zaytun yang Viral dengan Salat Id yang Tak LazimTak Hanya Perempuannya, Ini Hal Tak Lazim Lainnya dari Salat Id Ponpes Al Zaytun Indramayu
Ya, publik membahas Salat Id di Ponpes Al Zaytun karena memang ada beberapa hal yang tak lazim atau tak sesuai dengan ketentuan salat.
Hal tak lazim pertama adalah adanya perempuan yang berdiri sejajar di saf depan dengan jamaah laki-laki. Padahal dalam ketentuan salat berjamaah dengan laki-laki, perempuan harusnya di saf belakang.
Hal tak lazim kedua pada Salat Id Ponpes Al Zaytun adalah adanya dua pria yang tampak berada di samping kanan dan kiri imam seperti menjadi pengawal.
Hal lain yang janggal adalah soal jarak saat salat hingga pakaian jamaah yang diketahui menggunakan pakain formal yakni jas dan berdasi.
“Ketentuannya salat berjamaah justru harus dirapatkan. Lalu, salat itu memang menutup aurat ya, dianjurkan pakai pakaian yang layak yang bagus. Tapi bukan berarti jas berdasi gitu. Bayangkan jika masyarakat pakai (jas dan dasi), beli dari mana? Memberatkan. Jadi itu ciri eksklusif mereka (Ponpes Al Zaytun) gitu,” ungkap Rafani Akhyar, Sekretaris MUI Jawa Barat.
Rafani pun menyayangkan dengan munculnya kontroversi dari Ponpes Al Zaytun. Padalah, kata dia, umat Islam baru saja merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah namun kemunculan video salat id tersebut membuat gaduh masyarakat.