MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Menggeliatnya pembangunan industri pabrik di Kabupaten Majalengka yang sudah lama terwujud, namun tidak diimbangi dengan pembangunan SDM melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
Padahal lahan peruntukan BLK sendiri sudah ada sejak tahun 2015 lalu, tepatnya di Blok Bagung, Desa Ligung Lor Kecamatan Ligung.
Hingga memasuki tahun 2023 ini, pemagaran dan pengurugan di atas lahan seluas 13.500 meter persegi itu tidak kunjung terwujud menjadi BLK.
Baca Juga:RSUD Talaga Majalengka Beroperasi Juli 2023REJEKI NOMPLOK! Pagi-pagi Dapat Rp 150.000 dari Aplikasi Langsung Cair Masuk Saldo DANA Gratis
Pemagaran dan pengurugan kantor BLK di wilayah utara ini digadang-gadang merupakan kantor baru yang diperuntukkan bagi calon pekerja yang satu-satunya di Kabupaten Majalengka. Pemkab Majalengka harus ambil sikap terkait tidak difungsikannya lahan tersebut.
Salah seorang warga setempat, Sama (42) menuturkan kehadiran BLK tentunya disambut positif oleh masyarakat, khususnya wilayah Kecamatan Ligung. Berharap ke depan anak dan cucu mereka bisa dididik dan dilatih di sarana fasilitas sebelum terjun ke dunia kerja.
“Akan tetapi BLK di desa kami tidak segera terwujud. Bagaimana membuat masyarakat di sini (Ligung) akan lebih terampil sebelum masuk dan memulai kerja ke dunia industry, karena kantor BLK pun sampai sekarang mangkrak tidak terealisasi. Padahal lahannya sudah ada,” tuturnya, Kamis 4 Mei 2023.
Menurut dia, BLK sendiri sebagai tempat mendapatkan pengalaman maupun pendidikan pekerjaan sebelum terjun di dunia industri. Kehadiran BLK juga diharapkan tidak akan sulit dalam hal mencari pekerjaan karena sudah memiliki kemampuan dan keahlian.
“Apalagi Majalengka dalam beberapa tahun terakhir ini perkembangan industri pabrik cukup pesat,” katanya.
Sementara itu, warga lainnya, Adi (52) menambahkan, pembangunan pemagaran dan pengurugan BLK di Desa Ligung Lor sendiri menelan anggaran Rp2,6 miliar lebih dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh PT Monodon Pilar Nusantara.
Saat itu, kata Adi, salah seorang pelaksana proyek, Rasda membeberkan pembangunan BLK tepat berdampingan dengan gedung resi gudang merupakan anggaran bersumber APBD I Pemprov Jawa Barat. Pelaksanaannya baru tahap pengurugan dan pemagaran saja dengan waktu pelaksanaan enam puluh hari.