RADARCIREBON.ID – Warga Cirebon pastinya tahu sama Pondok Pesantren Buntet Cirebon yang melegenda.
Pesantren Buntet Cirebon ini lembaga pendidikan Islam yang telah berdiri sejak tahun 1750 M. Dan masih bertahan hingga kini, yang mana usinya telah 250 tahun lebih.
Pesantren Buntet Cirebon ini merupakan sebuah pondok pesantren yang terletak di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Baca Juga:Ada Caranya, 5 Cara Menggunakan Krim Kelly Dipakai Malam Hari, Bikin Wajah BerseriSUDAH RILIS! Jangan Kelewatan Link Baca Manhwa Lookism Chapter 447 Sub Indo di Sini!
Pesantren ini memiliki sejarah yang panjang dan telah menjadi pusat pendidikan Islam yang penting di wilayah Cirebon.
Saat ini setidaknya sudah ada 65 pondok yang bernaung di bawah Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pesantren Buntet Cirebon denga jumlah santri yang secara keseluruhan sampai ribuan orang.
Sejarah Pesantren Buntet Cirebon
Pesantren Buntet Cirebon didirikan pada tahun 1750 oleh seorang ulama dari Banten bernama Kiai Tapa. Pada awalnya, pesantren ini berada di tepi Sungai Cipunegara.
Namun, karena sering terkena banjir, pesantren dipindahkan ke tepi Sungai Cigadung pada tahun 1868.
Selama awal berdirinya, pesantren ini hanya memiliki sedikit santri dan pengajian yang dilakukan masih sederhana.
Namun, pada masa kepemimpinan Kiai Abdulloh Mubarok, Pesantren Buntet berkembang dan menjadi salah satu pusat pendidikan Islam terbesar di wilayah Cirebon.
Kiai Abdulloh Mubarok menerapkan sistem pengajaran yang sistematis dan mengajarkan kitab-kitab klasik Islam, seperti Al-Quran, Hadits, Fiqih, Tasawuf, serta tafsir dan ilmu kalam.
Baca Juga:Harga Perak Sedang Turun, Ternyata Ini Faktor yang Mempengaruhinya!Bedak Kelly Cocok untuk Kulit Apa? Pahami Sebelum Memakainya
Pada masa itu, Pesantren Buntet menarik perhatian para santri dari berbagai daerah di Indonesia dan bahkan luar negeri, seperti Arab Saudi, Mesir, dan India.
Hal ini membuat Pesantren Buntet semakin dikenal sebagai pusat pendidikan Islam yang penting di wilayah Cirebon.
Setelah Kiai Abdulloh Mubarok meninggal, kepemimpinan Pesantren Buntet Cirebon diambil alih oleh putranya, Kiai Muhidin.
Kiai Muhidin melanjutkan kebijakan ayahnya dan mengembangkan Pesantren Buntet Cirebon menjadi sebuah lembaga pendidikan Islam yang modern dengan memperkenalkan pelajaran umum seperti matematika, sains, dan bahasa Indonesia.