Pada murai batu yang over birahi mandi merupakan suatu keharusan untuk menstabilkan birahinya. Sedangkan pada murai batu yang kurang gacor, menjarangkan mandi bisa jadi alternatif terbaik.
Perlu dipahami, murai batu adalah burung yang menyukai air sebagai tempat bermainnya di alam liar, tak jarang ditemui mereka bermain di sumber-sumber air, aliran sungai kecil, dengan vegetasi hutan yang rimbun.
Mengembalikan murai batu pada kebiasaannya di alam adalah langkah terbaik, agar murai batu tumbuh dan berkembang sesuai nalurinya.
Baca Juga:CEK FAKTA! Kualitas Garam Rakyat Yang Dipakai Sehari-Hari. Amankah?JANGAN ABAIKAN! Penting Mengenal Karakter Murai Batu Saat Lomba dan Solusinya
4. Memberikan Makanan Tambahan atau Ekstrafooding
Selain voer murai batu yang dipelihara wajib diberikan makanan tambahan atau ekstrafooding, agar murai batu lebih sehat, dan energik. Makanan tembahan tersebut bisa berupa jangkrik, kroto, ulat kandang, dan ulet hongkomg.
Pemberian ekstrafooding hendaknya disesuaikan dengan kebutuhannya, tidak berlebihan karena bisa menjadikan burung over birahi, dan konsisten dalam jadwal pemberiannya.
Bagi pemula pahami manfaat dan kandungan ekstrafooding tersebut agar, tidak memberikan dampak buruk bagi perkembangan murai batu peliharaannya.
Murai batu yang memiliki banyak variasi isian merupakan harapan setiap pemilik murai batu, apalagi disertai suara-suara variasi tembakan, terdengar lebih mewah didengar.
Isian murai batu yang wajib dimasteri pada murai batu diantaranya adalah suara burung cililin, gereja tarung, lovebird, kenari, kapas tembak atau cucak jenggot. Karena suara-suara burung tersebut memiliki tipikal suara yang panjang, jernih dan keras.
Proses pemasteran bisa dilakukan 24 jam atau waktu-waktu tertentu saat burung dapat siap menerima materi isian.