Pengecetan ulang dengan warna biru original Menambahkan tutup rante Mengganti jok baru Mengganti Stang, karena bawaannya memakai stang dari Honda CB Mengganti di depan, karena sebelumya sudah Haus yang menyebabkan oli rembes Menambah karet pelindung per di sok depan Mengganti Tanki bensin, sebelumya bocor dan penuh dempulan Mengganti tutup tangki bensin Turun mesin, semua daleman sudah cukup aman. Karburator di ganti memakai karbu S 90 kelas 2 nya Mengganti Spedometer yang sebelumnya dah pecah kacanya
Motor Klasik Honda S90 Incaran Para Kolektor
Selepas tahun 1969, pabrikan asal Jepang tersebut kemudian menghadirkan penerus S90 yaitu S90Z. S90Z di sebut sebagai motor pertama yang dirakit Honda di Indonesia. Produksi pertama kali di mulai pada 1971 hingga 1975, dan di tahun pertamanya motor tersebut di produksi sebanyak 1.500 unit.
Soal harga, tentu tidak ada harga pasti untuk S90 kali ini karena semua tergantung kondisi. Namun untuk kondisi yang baik dan layak pakai, S90 di tawarkan dengan harga tembus di Rp 15 juta.
Antara Honda S90 dan S90Z sebetulnya tidak memiliki perbedaan signifikan. Perbedaan lebih kepada detail-detail kecil, namun memberikan kesan berbeda pada motor tersebut. Akan terlihat perbedaan yang sangat jelas pada penampilan dan bentuk dari tanki bensinya. S90z menutup bagian samping tank nya dengan panel kroom tanpa karet seperti pada tanki S90, dan bentuknya tidak lagi terlihat seperti siki Nangka.
Baca Juga:9 Manfaat Terong Ungu Bagi Kesehatan Dan Resikonya !!Rekomendasi Mobil Remote Control Anak-Anak Suka !!
Perbedaan lainya adalah pada bentuk lampu depan dan speedometer, pada S90 speedometer dan lampu di buat menyatu, sebaliknya untuk S90z lampu dan Speedometer dirancang terpisah Puluhan tahun berlalu, honda astra S90 saat ini masih menjadi incaran penggemar motor tua yang ingin menyegarkan memori pada masa lalu.
Biasanya orang mengenal motor ini dengan nama Honda Super (Honda S90) atau dalam bahasa bengkel sering di sebut Honda plethuk. Karena kelangkaan motor ini jarang orang yang memilikinya, bahkan di kampung saya hanya saya yang memilikinya. Motor ini saya dapat kan dari Ayah saya, yang kebetulan sudah jarang di pakai bahkan sudah di timbuni banyak debu akhirnya saya pun mencoba untuk minta persetujuannya agar motor tersebut dapat saya pakai.