Kedua, lanjut dia, bekal biaya yang halal. Allah adalah zat yang thayyib dan tidak menerima kecuali yang thayyib. Bekal haji harus bersih dari hal-hal syubhat, apalagi haram.
Jika dalam bekalnya ada barang yang syubhat, harta ghashab atau haram, secara hukum hajinya sah, namun tidak diterima.
“Ketiga, melaksanakan rukun, wajib, sunnah haji, dan menghindari semua larangan. Karenanya, setiap jemaah haji wajib memahami ilmu manasik. Sebab, kesuksesan sebuah amal bergantung terhadap ilmu,” terang Fauzin.
Baca Juga:Bareskrim Usut Dugaan Penistaan Agama oleh Panji Gumilang20 UCAPAN IDUL ADHA 2023, Cocok untuk Caption Medsos atau Kirim ke Keluarga dan Sahabat
Sehari menjelang keberangkatan ke Armina, kata Fauzin, jamaah dapat perdalam kembali pengetahuan manasik hajinya dengan membaca buku manasik, mengikuti majlis manasik yang diselenggarakan di masing masing hotel yang diselenggarakan para pembimbing ibadah.
“Bekal keempat, menjaga diri dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, khususnya rofats (kata kotor), fusuq (perbuatan kotor) dan jidal (berkelahi atau berdebat). Perbanyak zikir, selalu berdoa agar menjadi haji mabrur,” imbuhnya.
Menjelang keberangkatan ke Armina, Fauzin mengimbau jamaah agar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
“Pastikan membawa pakaian, sandal dan kebutuhan masing-masing secukupnya. Jangan lupa membawa obat bagi jemaah yang masih mengkonsumsi obat, suplemen vitamin, dan kebutuhan lainnya selama berada di Armina,” pesan dia.
Mengingat cuaca di Makkah sangat panas, pemerintah kata Fauzin, mengimbau jamaah tetap berada di hotel, salat 5 waktu untuk sementara dapat dilakukan di musala hotel atau masjid di sekitar hotel, terlebih layanan transportasi jamaah di Makkah saat ini telah dihentikan sementara.
“Jaga stamina tubuh dengan istirahat yang cukup, jaga asupan dengan makan dan minum yang teratur,” imbau Fauzin.
Itulah informasi mengenai Wukuf di Arafah 27 Juni 2023, di mana jamaah secara bertahap diberangkatkan dari Hotel ke Arafah mulai Senin 26 Juni 2023 pagi hingga malam. (*)