RADRCIREBON.ID KUNINGAN – Kafilah Kabupaten Kuningan siap mengikuti Pentas PAI (Pendidikan Agama Islam) jenjang SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) 2023 di Pelabuhan Ratu, Sukabumi.
Kafilah yang terdiri dari 26 peserta SD dan 16 peserta SMP, itu secara resmi dilepas oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan Drs H Uca Somantri MSi. Pelepasan dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan, Selasa (27/6).
Kepala Disdikbud Kabupaten Kuningan Drs H Uca Somantri MSi mengatakan, para peserta yang mewakili Kabupaten Kuningan dalam Pentas PAI Tingkat Provinsi Jawa Barat, ini adalah mereka yang juara di tingkat Kabupaten Kuningan. Dari sekian ribu siswa, mereka perwakilan dari beberapa sekolah yang terbaik mewakili Kabupaten Kuningan.
Baca Juga:Instruksi KBRI di Moskow kepada WNI: Tetap Tenang dan Ikuti Arahan Pemerintah Setempat Kunjungi Korban TPPO, Kapolres Kuningan akan Tindak Tegas Pelaku, Polisi Sudah Tetapkan 2 Tersangka
“Pentas PAI tersebut akan dilaksanakan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, dengan jumlah peserta perwakilan Kabupaten Kuningan sebanyak 42 peserta yang terdiri dari 26 Peserta SD dan 16 peserta SMP,” katanya.
Ucap berharap kontingen asal Kabupaten Kuningan tampil secara maksimal. Sehingga prestasi terbaik pada Pentas PAI tersebut dapat dicapai.
“Kami berharap kontingen Pentas PAI dari Kuningan tampil secara optimal. Raihlah prestasi yang dapat membanggakan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Ucu, ke 42 siswa SD dan SMP kontingen Pentas PAI tersebut merupakan yang terbaik. Oleh karena itu, patut disyukuri oleh semuanya.
“Para siswa yang menjadi kafilah, patutlah mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT karena tidak semua siswa di Kabupaten Kuningan dapat mengikuti ajang ini,” imbuhnya.
Mata Lomba Pentas PAI Tingkat Jawa Barat
Seperti diketahui, Pentas PAI Tingkat Provinsi Jawa Barat, digelar untuk mensyiarkan kembali khazanah keilmuan PAI melalui kompetisi yang sempat berhenti selama dua tahun karena pandemi. Selain itu, kegiatan ini pun untuk mewujudkan para siswa yang unggul dan berakter mulia, sesuai dengan profil pelajar Pancasila.