RADARCIREBON.ID – Polisi Prancis telah mengambil tindakan tegas dengan menangkap 1.311 orang di seluruh negeri dalam upaya meredakan demonstrasi yang telah berlangsung selama empat malam sejak kematian seorang remaja.
Kementerian Dalam Negeri Prancis melaporkan bahwa sekitar 4.500 polisi, didukung oleh kendaraan lapis baja, dikerahkan untuk menjaga ketertiban saat serangkaian protes berlangsung. Aksi demonstrasi tersebut berujung anarkis ditandai dengan pembakaran tempat sampah dan mobil, serta perusakan bangunan di beberapa wilayah.
Dalam semalam terakhir, sebanyak 79 petugas keamanan, termasuk polisi, dilaporkan mengalami luka-luka. Insiden ini terjadi setelah seorang remaja berusia 17 tahun keturunan Afrika Utara bernama Nahel M ditembak dari jarak dekat oleh seorang polisi di daerah Nanterre, Paris pada hari Selasa (27/6/2023). Polisi yang terlibat dalam penembakan tersebut sedang menghadapi investigasi formal dan telah ditahan.
Baca Juga:BERSEMANGAT Kontingen Kabupaten Kuningan Siap Berprestasi di Fornas VII Jawa Barat 2023Mencegah Stunting: Kolaborasi DPPKBP3A dan BKKBN Jawa Barat di Desa Cisantana untuk Kesejahteraan Keluarga
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengekspresikan keprihatinan atas kekerasan yang dilakukan oleh polisi dan mendesak Prancis untuk mengatasi isu rasisme dan diskriminasi yang mendalam dalam lembaga penegakan hukum mereka.
Untuk menangani eskalasi protes, pihak berwenang Prancis telah mengerahkan kendaraan lapis baja di berbagai pusat keramaian. Kendaraan lapis baja tersebut dikonsentrasikan di alun-alun dan daerah-daerah dan kota-kota, termasuk di Marseille, kota terbesar kedua di Prancis. Juga di wilayah Woippy yang terletak tidak jauh dari perbatasan Luksemburg atau jaraknya kurang dari 20 mil sekitar 32 kilomter, serta di wilayah Nanterre di pinggiran barat laut Paris.
Selama protes, kekerasan telah terjadi di beberapa tempat. Di Toulouse, sebanyak 19 orang ditangkap karena terlibat dalam aksi kekerasan yang melibatkan pembakaran sebuah gedung apartemen. Walikota Marseille, Benoit Payan, telah meminta pemerintah pusat untuk mengirimkan tambahan pasukan ke daerah tersebut, mengutuk aksi penjarahan dan kekerasan yang terjadi. “Tindakan penjarahan dan kekerasan sudah tidak dapat diterima,” kata Benoit Payan.
Menteri Dalam Negeri, Gerald Darmanin, melaporkan bahwa total 270 orang telah ditangkap, dengan lebih dari 80 di antaranya ditahan di Marseille. Pemerintah terus mengambil tindakan untuk memulihkan ketertiban dan menegaskan bahwa kekerasan dan tindakan melanggar hukum tidak akan dibiarkan terus terjadi.