Selain itu, Kang Emil mengungkapkan adanya Pasar Kreatif Jawa Barat ini juga, diharapakan menjadi suatu contoh atau motivasi kota kabupaten lainnya dalam menggeliat ekonomi UMKM.
“Kita melihat ekonomi kreatif ini adalah andalan Jabar di masa depan, dan juga karena berbasis gagasan dimana orang Jabar rata-rata kreatif. Sehingga ini tempatnya sudah sangat pas dan mudah-mudahan sukses di tahap berikutnya,” ungkapnya.
“Jadi selain dikembangkan ke belakang, (Pasar Kreatif Jawa Barat) ini, kita motivasi kota kabupaten untuk mempunyai skala kecil oleh kebijakan bupati dan walikotanya masing-masing,” tandas Kang Emil.
Baca Juga:Jamaah Haji Indonesia Bisa Mengajukan Pulang Lebih Cepat dari Jadwal Seharusnya, Ini TahapannyaSunjaya Menangis di Ruang Sidang, Ingin Kasusnya Cepat Selesai
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan grand launching Pasar Kreatif Jawa Barat ini merupakan tahap pertama.
Masih ada beberapa tahap lagi karena banyak tersedia lahan luas yang bisa dimaksimalkan untuk memajang karya kreatif Jabar sesuai misi Gubernur Ridwan Kamil.
“Ini baru tahap awal, baru 32 tenan yang ada saat ini. Sudah ada yang menempati, semuanya dari UMKM,” ujar Noneng.
Lahan untuk Pasar Kreatif Jawa Barat di Cikutra, lanjut dia, merupakan aset Dinas Perindustrian dan Perdagangan, tapi dalam pengelolaannya nanti akan dipegang PT Jaswita, salah satu BUMD milik Pemdaprov Jabar.
“Itu aset Indag, tetapi ada penugasan pengolahannya ke Jaswita supaya lebih profesional. Harapannya kita memperoleh profit,” kata Noneng.
Menurut Noneng, pembangunan Pasar Kreatif Jabar akan terus berlanjut karena diproyeksikan sebagai sentra ekonomi kreatif.
Harapannya sektor UMKM dan industri kreatif dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja secara lebih masif.
Baca Juga:Cerita Sunjaya Jadi Bupati Cirebon: Habis Rp20 Miliar, sampai Jual TanahUBAN HILANG DENGAN MINYAK ZAITUN, Berikut 3 Cara dan Tips Turun Temurun yang Sudah Teruji, Rambut pun Kembali Kilau Alami
“Jawa Barat memiliki kontribusi 20,73 persen terhadap PDB ekonomi kreatif nasional, banyak menyerap tenaga kerja, tapi belum memiliki pusat ekonomi kreatif yang representatif,” ungkapnya.