Pembangunan PLTA Cisokan dan PLTS Apung Cirata akan meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional. Saat ini, progress konstruksi proyek PLTS Apung Terbesar sudah mencapai 63,87 persen dan ditargetkan dapat COD pada Oktober tahun ini. Sedangkan PLTA UCPS ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Tahun 2028.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah Djarot Hutabri, sebagai pimpinan unit yang mengerjakan PLTA UCPS menjelaskan bahwa PLTA tersebut menjadi pembangkit pertama yang menggunakan teknologi Pumped Storage di Indonesia. Memanfaatkan aliran sungai Cisokan, anak sungai Citarum, PLTA ini akan memiliki dua bendungan dengan ketinggian berbeda.
Adapun pembangunan PLTA UCPS ke depannya akan meliputi pembangunan Bendungan atas dan bawah, Power House, Terowongan (Tunnel), Switchyard, serta Jaringan Transmisi.
Baca Juga:Jangan Sampai Ya. Ini Lima Kesalahan yang Bikin Nyamuk BetahTelkomsel Awards 2023 Ajak Pelanggan Memilih Talenta Kreatif Favorit di Ekosistem Digital Indonesia
“Melalui transformasi serta sejumlah program PLN untuk menuju Green Economic, kami optimis NZE pada 2060 bisa tercapai,” lanjut Djarot.
Saat ini, PLN terus menggenjot penggunaan serta pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT). RUPTL (Rencana usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2021-2030 yang telah disusun bersama Pemerintah menjadi yang terhijau sepanjang sejarah, di mana 51 persen pembangunan pembangkit akan menggunakan EBT yang ramah lingkungan.(*).