CIREBON, RADARCIREBON.ID- Calon daerah otonom baru dengan nama Kabupaten Cirebon Timur kini mulai masuk tahapan kajian akademik.
Sebelumnya, agenda musyawarah desa khusus atau musdesus pemekaran Kabupaten Cirebon Timur telah dilaksanakan pada 152 desa.
Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM) yang menjadi salah satu pendorong berdirinya Kabupaten Cirebon Timur menegaskan bahwa kini fokus kepada kajian akademik yang akan dilakukan oleh Unpad.
Baca Juga:Lili Eliyah: UMKM Penopang Ekonomi Indonesia22 Stadion Direnovasi untuk Piala Dunia U-17, Termasuk JIS, Dananya Rp1,9 Triliun
Namun sayangnya, anggaran kajian akademik pemekaran Kabupaten Cirebon belum ada di APBD 2023.
Karena itu FCTM pun mendorong Pemkab Cirebon menganggarkan kajian akademik di APBD Perubahan 2023. Hal ini seperti disampaikan Ketua Umum FCTM, KH Usamah Mansyur.
Ia mengatakan, proses musyawarah desa khusus terkait pemekaran Kabupaten Cirebon Tumur sudah memenuhi syarat.
“Forum Cirebon Timur itu mewadahi apa yang menjadi aspirasi masyarakat grasroot yaitu tingkat desa. Kalau 191 desa, dan hari ini sudah 152 desa, itu prosentasenya tinggi,” ujar KH Usamah Mansyur usaa deklarasi Gerakan Pemuda Bersatu Cirebon Timur Mandiri, Sabtu (22/7/2023).
Saat ini, menurut Kiai Usamah, langkah selanjutnya yakni kajian akademik. “Kajian akademik ini yang lagi kita kebut. Kita lakukan akselerasi pendekatan dengan Pak Bupati, Pak Sekda, Bappelitbangda,” tutur Kiai Usamah.
Kajian akademik, sambungnya, akan membahas seluruh yang ada di Cirebon Timur, termasuk geografis dan demografis.
“Dan saya pernah bertemu tim Unpad yang akan melakukan kajian akademik. Materi-materinya sudah dibocorkan, demografisnya, geografisnya, segala-galanya, sampai kepada potensi bencana alam,” ungkapnya
Baca Juga:AWALNYA PENASARAN, AKHIRNYA TERBUKTI! Ternyata Ada 6 Langkah Pilih Lidah Buaya yang baik sekaligus Diolah untuk Perawatan Wajah, Di Sini Cara Bikin dan Cara PakaiJADI PAHAM! Ternyata Ini 5 Manfaat Lidah Buaya untuk Penyakit, Ampuh Atasi Sembelit hingga Diabetes, Simak Penjelasannya
Yang menjadi persoalan, kata Kiai Usamah, yakni anggaran kajian akademik yang di mana menjadi tanggung jawab Pemkab Cirebon, namun belum dianggarkan pada APBD 2023.
“Jadi kalau untuk kajian akademik, Insya Allah Cirebon Timur tidak akan mengalami kesulitan untuk memperoleh nilai besar,” ujarnya.
“Hanya ini persoalannya biaya. Kajian akademik itu tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi karena belum dianggarkan, maka kami ingin bertemu beliau-beliau untuk memastikan sudah diajukan ke dewan,” ungkapnya.