Pata Seca, Pria Berumur Ratusan Tahun yang Menghamili Ratusan Wanita; Begini Kisahnya

Pata Seca
Inilah foto Pata Seca di masa muda dan di masa tua - radarcirebon.id
0 Komentar

Pata Seca Melawan Perbudakan

Pata Seca dikenal cerdas, pemberani, dan memiliki karisma yang besar. Ia mencoba melarikan diri untuk pertama kalinya namun usahanya gagal.

Tak menyerah, Pata Seca kembali mencoba kabur dan berhasil. Ia langsung bergabung dengan komunitas Quilombo di wilayah Pernambuco.

Komunitas ini adalah kumpulan orang yang berusaha melarikan diri dari perbudakan.

Baca Juga:Ini Dia 3 Cara Menggunakan Minyak Zaitun untuk Rambut  3 Makanan ini Merupakan Sumber Vitamin bagi Otak untuk Menjaga Fungsi Kognitif 

Sejak bergabung dengan komunitas Quilombo, Pata Seca telah memainkan peran penting dan berjuang melawan perbudakan.

Dia membantu para budak melarikan diri dan bergabung dengan komunitas Quilombo.

Pata Seca dikenal sebagai orang yang bermartabat dan memiliki rasa keadilan yang kuat, sehingga ia merasa cocok untuk menjadi pemimpin di komunitas Quilombo.

Joaquim Jose De Oliveira, sebagai pemilik Pata Seca, tidak menuntut Pata Seca untuk kembali bersamanya. Tapi tuannya berterima kasih pada dirinya sendiri karena telah melahirkan budak baru.

Pata Seca diberikan perlakuan khusus oleh Joaquim Jose De Oliveira dan menerima hadiah darinya

Pada tahun 1888, perbudakan secara resmi dihapuskan di Brasil dan Pata Seca memainkan peran penting dalam perang melawan perbudakan hingga menjadi simbol perlawanan terhadap perbudakan.

Setelah perbudakan dihapuskan, Pata Seca bertemu dengan Joaquim José De Oliveira, di mana para bangsawan negara berterima kasih dan meminta maaf atas perbudakan yang terjadi.

Baca Juga:Inilah 3 Merk Bedak Padat Utama untuk Kulit Berminyak, Mengatasi 100% Minyak Berlebih di Wajah! Ini Dia 5 Cara Memakai Sunscreen dengan Benar

Sekitar waktu ini, Joaquim Jose De Oliveira mengundang Pata Seca untuk menyapa publik saat mereka bertemu.

Sejak saat itu, Pata Seca, orang pertama yang hidup sebagai budak, menjadi orang yang bebas dari perbudakan dan hidup bahagia.

Pata Seca memiliki seorang istri dan 9 orang anak dari istri resminya, dimana mereka membuka perkebunan di atas tanah wakaf dari mantan majikannya.

Pata Seca meninggal pada 13 Juni 1958, saat itu berusia 130 tahun, karena tetanus setelah menginjak paku berkarat.

Itulah kisah nyata tentang Pata Seca, yang dilansir dari berbagai sumber.***

0 Komentar