RADARCIREBON.ID- Puluhan guru madrasah dari Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu mendapatkan pembinaan. Kegiatan itu dipusatkan di Cirebon.
Pembinaan atau pembekalan terhadap guru madrasah Pondok Pesantren Al Zaytun itu digelar oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Kegiatan pembekalan tersebut diikuti 40 guru MI, MTs, dan MA Al-Zaytun. Kegiatan berlangsung dua hari, yakni pada 15 dan 16 Agustus 2023.
Baca Juga:Pemerintah Buka Kuota PPPK Guru dan Nakes, Seleksi Dimulai September 2023WADUH! Ini Sanksi yang akan Diterima Budiman Sudjatmiko Gara-gara Dukung Prabowo Subianto
Pada kesempatan tersebut, Direktur GTK Madrasah Kemenag, Muhammad Zain mengingatkan pentingnya peran guru dalam membentuk pemahaman untuk memiliki sikap moderat sejak dini.
“Guru madrasah memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman yang toleran sejak dini kepada peserta didik,” kata Muhammad Zain di Cirebon, Selasa (15/8/2023).
“Guru madrasah harus berhati-hati dalam berbicara kepada siswa, karena apa yang diucapkan oleh guru bisa jadi kenyataan,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan sharing session kepada paga guru yang dipandu perwakilan Densus 88.
Hal ini bertujuan untuk mendengar pendapat para guru untuk menciptakan madrasah yang kondusif bagi peserta didik. Turut hadir, Kasubag Tata Usaha Direktorat GTK Madrasah dan Kasi Penmad Kabupaten Indramayu.
Zain menuturkan, madrasah yang kondusif penting bagi perkembangan peserta didik. Ini mengapa, para guru diharapkan salah satunya perlu memiliki kemampuan untuk memahami minat, bakat, dan kemampuan peserta didiknya.
“Semisal ada murid yang suka matematika, sains, bahasa, melukis dan lain-lain. Guru harus bisa memfasilitasi itu. Dengan demikian Kecerdasan-kecerdasan siswa bisa terekspos dan dimaksimalkan,” terangnya.
Baca Juga:KPU Kota Cirebon Sudah Umumkan DCS, Ada Partai Baru Cuma Punya 3 BacalegRidwan Kamil: Kawasan Metropolitan Rebana Itu agar Jawa Barat Jadi Provinsi Paling Maju
Zain menambahkan guru harus mampu mewujudkan madrasah menjadi creative school. “Mari kita terapkan konsep “madrasati jannati” atau madrasahku adalah surgaku,” ujarnya.
“Kalau para siswa ini sudah merindukan madrasahnya, tempat belajarnya, maka otomatis mereka juga akan cinta atau bahkan kecanduan untuk belajar di madrasahnya,” tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan Pesantren Al Zaytun di Kabupaten Indramayu tak akan dibubarkan pasca penetapan Panji Gumilang menjadi tersangka.