CIREBON, RADARCIREBON.ID –Warga Griya Sunyaragi Permai (GSP) Kelurahan Karyamulya Kota Cirebon mendesak Pelaksana Proyek dan Pihak IAIN Syekh Nurjati untuk menghentikan pekerjaan malam hari pembangunan Gedung Siber.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara perwakilan warga dengan Ketua RW 12 Ir H Ahmad Jubaedi di Gedung Serbaguna RW setempat, Minggu (3/9).
Hadir dalam pertemuan itu sejumlah tokoh, diantaranya Drs H Hediyana Yusuf MM, Bambang Sudrajat SH MH, Ir H Vicky Sunarya MSi, H Abdul Karim MAg, Sekretaris RW 12 H Dadang, Ketua RW 16 GSP Agung Wahyu, Lawyer RW Angga Gumilar Rasmita SH MH, seluruh ketua RT dari RW 12 dan sejumlah perwakilan warga lainnya.
Baca Juga:Inilah 7 Manfaat Air Mawar, Poin Pertama sebagai Toner Alami untuk Kulit Wajah Glowing, Caranya MudahJalan Rusak Sepanjang Kreyo-Danawinangun, Kabid Bina Marga Cirebon: Tenang Saja, Perbaikan di 2024
Ketua RW 12 GSP, Ir H Ahmad Jubaedi mengatakan, warga sangat mendukung pembangunan Gedung Pendidikan Jarak Jauh (Gedung Siber) IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Akan tetapi, lanjut Ahmad Jubaedi, warga menghendaki adanya pembatasan jam pekerjaan pembangunan gedung Siber.
Menurut Jubaedi, permintaan penghentian pekerjaan malam hari itu karena tingkat kebisingan pembangunan gedung sangat mengganggu istirahat warga.
“Warga meminta agar pekerjaan pembangunan gedung dari jam 7 pagi sampai jam 17.00. Aspirasi ini sudah disepakati saat pertemuan pertama pada bulan Mei 2023. Tetapi kemudian tidak diindahkan dengan tetap mengerjakan pekerjaan pada malam hari,” ujar Jubaedi.
Kemudian, lanjutnya, warga melakukan pertemuan dengan pihak rektorat IAIN Syekh Nurjati yang dimediasi oleh Kapolsek Kesambi dan disaksikan pula oleh pihak Kelurahan Karyamulya.
“Dalam pertemuan itu secara lisan warga dan pihak rektorat IAIN Syekh Nurjati sepakat untuk tidak melakukan pekerjaan pada malam hari, tetapi untuk tanda tangan pihak rektorat belum menyanggupi. Sedangkan hingga saat ini, pekerjaan pada malam hari masih dilakukan tanpa memperhatikan kesepakatan awal yakni memperhatikan kenyamanan lingkungan sektiar proyek,” tandas Jubaedi.
Menurut Jubaedi, sebagai kompleks perumahan yang diisi oleh tokoh dan orang-orang terpelajar, pihaknya sudah melakukan upaya prosedural kepada seluruh instansi terkait untuk menyampaikan aspirasi warga agar menghentikan pekerjaan pada malam hari. Akan tetapi, lanjut Jubaedi, upaya-upaya itu tidak diindahkan pihak-pihak berkepentingan.