Sementara itu, Kasi Kesiapsiagaan Operasi dan Penyelamatan Kebakaran pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DKPP) Kota Cirebon, Nurjaman, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima informasi mengenai kebakaran itu pada Sabtu (9/9/2023) sekitar pukul 16.20 WIB.
Saat itu pihaknya langsung turun ke lokasi dan berupaya memadamkan api. Petugas, lanjutnya, sebenarnya sudah berhasil melokalisir api sekitar pukul 23.30 WIB malam hari kemarin. Namun pada pagi kemarin, api kembali muncul dan menimbulkan kepulan asap di sekitar lokasi kejadian.
Menurutnya, penanganan kebakaran di TPA memang berbeda dan memerlukan alat berat seperti eskavator. Pasalnya, titik api kerap kali muncul dari bawah tumpukan sampah. “Pola pemadamannya memang seperti itu. Eskavator mengeruk, nanti hasil kerukan itu disiram air,” katanya.
Baca Juga:SUDAH NAIK, Ini Perbedaan Harga BBM Non Subsidi Se Indonesia, Update Hari Ini 11 September 2023BPNT Tahap 3 Masih Cair pada September 2023, Ini Cara Cek Nama Penerima Bansos Rp600 Ribu
Menurutnya, saat proses pemadaman, ketersediaan air harus cukup dan tidak boleh putus, karena api bisa muncul lagi. Ia mengatakan situasi tidak seperti saat hari pertama kejadian.
Pada Minggu sore kemarin pihak Damkar Kota Cirebon hanya mengerahkan 1 sampai dengan 2 unit. Dibantu DPRKP, DLH, dan tanki suplai air.
“Kendala yang dihadapi adalah area yang masih mengeluarkan asap adalah timbunan sampah di jurang, karena medan cukup ekstrem. Kami akan terus siaga memantau lokasi,” tandasnya. (awr)