Jadi, ISIF Fahmina Cirebon ini merupakan tempat dimana adanya pusat studi Gus Dur selain ada di Universitas Indonesia ISIF menjadi kampus swasta pertama yang menjadi pusat pengembangan pemikiran Gus Dur” terang Jay dalam sambutan diikuti tepuk tangan dari peserta kuliah umum.
Pada kesempatan selanjutnya, Rektor ISIF Fahmina mengatakan, Kampus ISIF sangat terhormat bisa kedatangan tamu dari kementerian agama periode 2014-2019 Lukman Hakim Syarifuddin dan menjadi tuan rumah Gusdurian Memorial Lecture.
“ISIF didirikan mempunyai visi dalam membangun kampus yang transformatif dalam gerakan pendidikan, sosial dan agama,” terangnya.
Baca Juga:Cara Memutihkan Wajah Hanya Dengan Minyak Zaitun dan Gula Pasir, Simak 3 Petunjuk Pakainya Disini!!!Rambut Rontok Susah Hilang? Coba 3 Cara Gunakan Minyak Zaitun Untuk Rambut, Ternyata Bikin Rambut Sehat Dalam 3 Hari!
Lebih lanjut, “Kini ISIF selain menjadi pusat studi Gus Dur, juga mempunya kajian jurusan Sarjana Perempuan Ulama Indonesia atau lebih di singkat SUFI,” ujarnya.
Dalam acara Gus Dur Memorial Lecture, Rektor ISIF beranggapan bahwa melihat sosok Gus Dur mahluk tuhan yang mampu membawa kemaslahatan bagi umat beragama dalam sikap toleransi.
“Kenapa diperingati? Gus Dur milik semua bukan milik satu golongan, Dan Gus Dur bukan sekedar gerakan tapi diplomasi keberagaman, kebhinekaan, pluralisme,” terangnya.
Sementara itu dalam Lecture nya, Lukman Hakim Syarifuddin membahas mengenai Gus Dur yang menjadi teladan bagi kita semua, telah selesai terhadap dirinya.
“Ya, Gus Dur beliau telah selesai dengan urusan egoisme dalam dirinya, beliau sudah tidak mementingkan pamrih, semua energi dan potensi, waktu beliau miliki betul-betul di persembahkan untuk sesama umat,” tegas Menteri Agama Periode 2014-2019
Tak lupa, rasa syukur Lukman ucapkan terhadap acara Gus Dur Memorial Lecture yang baru di adakan ini di beberapa kota.
“Saya bersyukur, adanya lecture kita senantiasa mendapatkan ruh, jiwa yang terus berada di dalam diri setiap kita, nilai inti dan pokok beragama yang di ajarkan Gus Dur akan terus melekat pada diri kita,” jelasnya.