RADARCIREBON.ID – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis daftar dua nama obat sirup yang di tarik dari peredaran. kabar obat sirup kembali ditarik, kali ini menyeret produk Zamel drop & syrup, Ferro-K drop, juga suspensi. Seluruhnya berasal dari distributor PT Antarmitra Sembada Pusat. Surat edaran penarikan kedua sirup tersebut menunjukkan batas waktu ‘recall’ bagi para penanggung jawab apotek, ditetapkan hingga 30 Oktober 2023.
BPOM melakukan penelusuran dan pengujian terhadap dugaan cemaran EG dan DEG dalam sirop obat. Pengujian dilakukan menyusul merebaknya kasus gagal ginjal akut. Obat sirup yang dilarang tersebut dari obat penurun demam dan batuk untuk anak-anak. Umumnya, obat sirup yang dilarang tersebut dijual bebas di toko obat dan apotek.
dengan acuan Farmakope Indonesia dan acuan lain yang sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagai standar baku nasional untuk jaminan mutu semua obat yang beredar. BPOM menyatakan telah melakukan sampling terhadap 39 bets dari 26 obat sirup yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG. Hasilnya, terdapat 5 merk yang disebut memiliki kandungan EG dan DEG melampaui ambang batas aman.
Baca Juga:Di Musim Panas Sekarang Enak Banget Untuk Membuat Es Teler Segar Dan Nikmat Olahan Ibu Rumah TanggaMunculnya Kekuatan Goresai Saturn Berbentuk Mahluk Metologi Jepang Di Anime One Piece
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) kembali merilis daftar tambahan obat sirup aman bebas cemaran etilen glikol dan dietilen glikol. Produk ini sudah melewati tahap verifikasi pengujian bahan baku obat.
Keempat bahan tersebut, menurut BPOM sebenarnya bukan merupakan bahan yang berbahaya atau pun di larang penggunaannya dalam pembuatan obat sirup. Penarikan mencakup seluruh outlet antara lain pedagang besar farmasi, instalasi farmasi pemerintah, apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, dan praktik mandiri tenaga kesehatan.
Zamel drop & syrup sendiri merupakan vitamin dan mineral untuk anak bayi yang dalam keterangannya berfungsi untuk mencegah dan membantu mengobati defisiensi vitamin mineral anak dalam masa pertumbuhan.
Penarikan kedua obat sirup itu di lakukan sampai penyesuaian komposisi atau perubahan formula selesai untuk menjaga keamanan, mutu, sekaligus khasiat produk. itulah informasi yang mimin berikan semoga bermanfaat untuk kita bisa berhati-hati dalam memilih obat-obatan.