Untuk rumput, ia mengklaim tidak sembarangan. Sutadi Sukarya sampai melakukan studi banding ke PSSI untuk mencari rumput yang cocok dengan iklim di Cirebon.
Kata dia, hanya dua jenis rumput yang cocok untuk cuaca di Indonesia. Yakni, Zoysia Japonica dan Zoysia Matrella. “Kita menggunakan rumput natural. Karena keterbatasan anggaran, jadi pakai Zoysia Japonica,” terangnya.
Kata dia, perawatan rumput Zoysia Japonica juga lebih mudah. Yakni tinggal pemupukan, mencabut rumput liar, dan ulet. Untuk penyiramannya, air di Stadion Watubelah dinilai dalam kondisi bagus dan cocok untuk rumput Zoysia Japonica.
Baca Juga:Calon Kuwu Ketahuan Sebar 612 Paket Makanan, Minta Maaf, Apa Cukup? Ini Kata Camat DepokNah Lho, 612 Paket Makanan dari Calon Kuwu Disita
Ia juga membuat lapangan sepakbola tersebut seluas panjang 110 meter dan lebar 72 meter. Namun, yang dijadikan untuk pertandingan sepakbola panjang 105 meter dan lebar 65 meter.
Tidak hanya itu, lapangan dibuat lebih tinggi 5 derajat ke tengah. “Tapi kalau kita lihat, seperti rata,” jelasnya.
Pantauan Radar Cirebon, pengerjaan lanjutan sudah memasuki minggu keenam. Yakni dengan pemasangan batu skrin, sudah 20 persen. Menurut Sutadi Sukarya, di minggu keenam ini, pembangunan sudah melebihi progres yang ditetapkan.
“Akhir November penanaman rumput. Kalau sesuai dengan kontrak selesai tanggal 16 Desember 2023. Tapi, kami berharap sebelum tanggal yang ditentukan sudah selesai semuanya,” katanya.
Namun, meski sudah selesai pada Desember nanti, sambungnya, lapangan Stadion Watubelah belum bisa digunakan. Masih butuh perawatan agar akar rumput kuat dan tumbuh. “Nanti pasa ulang tahun Cirebon (tahun depan, red) lapangan sudah bisa digunakan,” tandasnya. (cep)