RADARCIREBON.ID- Alun-alun Pataraksa di kompleks perkantoran Pemkab Cirebon di Sumber baru akan diresmikan pada 10 November 2023.
Namun, wajah baru Alun-alun Pataraksa sudah memikat warga sekitar Sumber. Tiap sore, ratusan pengunjung datang ke area terbuka yang dibangun dengan anggaran Rp15 miliar lebih itu.
Pengunjung membawa anak. Karena, di area tersebut ada tempat bermain untuk anak-anak. Ada pun yang membawa perlengkapan olahraga sendiri dari rumah, mereka tampak bermain bulu tangkis di Alun-alun Pataraksa.
Baca Juga:Kepala Dinas dan Camat di Kabupaten Cirebon Dapat Mobil Baru, Pemkab: Untuk Tingkatkan PelayananAlun-alun Pataraksa Kabupaten Cirebon: Direncanakan sejak 2018, Habiskan Anggaran Rp15,5 Miliar
Ada juga yang memanfaatkan lintasan alun-alun untuk berolahraga, ada yang berswafoto di spot-spot yang dianggap menarik, ada yang sekedar duduk-duduk di atas rumput sintetis hingga mengejar anak-anak mereka yang berlarian.
Suasana di lokasi nampak semakin ramai saat jarum jam terus berputar menuju pukul 16.30 hingga menjelang magrib.
Salah satu warga Kecamatan Weru, Anita, berkunjung ke Alun-alun Pataraksa, karena penasaran dengan video yang menyebar di media sosial.
“Awalnya saya lihat di medsos bagus, penasaran ke sini. Ternyata memang bagus, ini tempat disarankan banget buat nongkrong,” katanya kepada Radar Cirebon.
Ramainya Alun-alun Pataraksa tersebut nampaknya tak luput dari serbuan para pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan beragam minuman dan makanan ringan di sekitar lokasi.
Para PKL berjajar di pinggir-pinggir jalan di sebelah barat dan timur Alun-alun Pataraksa. Pengunjung lainnya, Nono memberikan jempol dengan wajah baru Alun-alun Pataraksa.
Menurut dia, konsep area terbuka berupa Alun-alun Pataraksa ini cocok untuk keluarga. Ia sengaja ke Alun-alun pada sore hari bersama buah hatinya yang masih berusia 5 tahun.
Baca Juga:Forlista Dorong Study Tour SMA di Kota Cirebon Dikelola Biro Perjalanan LokalAlun-alun Pataraksa Beres, Tinggal Diresmikan Saja
“Kita merasakan, alun-alun ini sangat bermanfaat sekali. Masyarakat kita memang membutuhkan tempat seperti ini, untuk refresing, melepaskan penat seharian bekerja,” katanya.
Namun, masih ada yang kurang. Dengan semakin ramainya pengunjung maka tingkat kerawanan pun semakin tinggi dan rawan perusakan fasilitas.
Karena itu, Nono menyarankan kepada pemerintah agar menempatkan petugas di lokasi. Minimalnya, petugas itu senantiasa memberitahukan kepada para pengunjung agar menjaga kebersihan dan menjaga tangan-tangan jahil agar tak melakukan perusakan.